Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PAN Hormati Masih Dibukanya Peluang Masuk ke Koalisi Jokowi

Kompas.com - 02/08/2018, 15:53 WIB
Andi Hartik,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku menghormati sikap partai-partai pendukung Presiden Joko Widodo yang masih membuka peluang bagi PAN untuk bergabung.

Namun, sambung Zulkifli, hingga kini belum ada keputusan final di internal PAN siapa calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung pada Pemilu 2019.

Meskipun, PAN sudah diasosiasikan masuk dalam kubu partai pendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Zulkifli menjelaskan, partainya akan menentukan arah dukungan Pemilu 2019 melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan dilaksanakan 6-7 Agustus nanti di Jakarta.

Baca juga: Sekjen PPP Sebut Koalisi Jokowi Masih Buka Peluang bagi PAN Bergabung

"itu (ruang untuk bergabung ke koalisi Presiden Jokowi) suatu kehormatan. Kan nanti gini ya. Pada akhirnya PAN akan memutuskan ya. Capres dan cawapresnya itu tanggal 6 atau tanggal 7 dalam Rakernas. Nah, nanti teman-teman bisa ikut," katanya saat menghadiri Muktamar XVIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Univeritas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (2/8/2018).

"Jadi PAN akan memutuskan capres dan cawapresnya finalnya itu pada Rakernas tanggal 6 atau 7 Agustus di Jakarta," ungkapnya.

Karenanya, Zulkifli yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) masih enggan mengatakan partainya akan masuk ke koalisi yang mana.

"Rakernasnya belum kok tanya," katanya.

Baca juga: Rabu Malam, Sekjen Gerindra, Demokrat, PKS, PAN Kumpul Bahas Koalisi

Kendati demikian, Zulkifli mengatakan bahwa capres yang sudah pasti akan bertarung pada Pemilu 2019 hanya tinggal dua nama. Yakni Presiden Joko Widodo yang akan maju untuk periode yang kedua serta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Capres sudah inten ya. Saya kira tinggal dua. Pak Jokowi dan Pak Prabowo nanti kita lihat," jelasnya.

Sebelumnya, Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkapkan, koalisi pengusung Presiden Joko Widodo masih membuka peluang bagi PAN untuk bergabung.

Sementara itu, PAN selama ini lebih inten menjalin komunikasi dengan partai di luar koalisi Presiden Jokowi. Yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PKS.

Kompas TV Manuver Demokrat memang semakin kencang mendekati waktu pendaftaran capres cawapres untuk Pilpres 2019.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com