MALANG, KOMPAS.com - Jajaran Polres Malang Kota menerjunkan anjing pelacak K-9 untuk mencari keberadaan Agus Sujarno (45) seorang pemulung yang tertimbun longsoran sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang, Kecamatan Sukun, Kota Malang pada Rabu (11/7/2018).
Kendati demikian, anjing pelacak itu belum berhasil mendeteksi keberadaan korban.
"Belum, belum ditemukan," kata Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri di sela memimpin proses pencarian, Kamis (12/7/2018).
Asfuri mengatakan, proses pencarian cukup sulit. Sebab, tempat kejadian musibah (TKM) berada di tepi gundukan sampah yang menggunung dengan kemiringan 70 derajat. Kondisi itu dapat memicu longsor sampah susulan.
"Tadi kita lihat, memang untuk TKP ini tingkat kemiringannya, sangat miring sekali sekitar 70 derajat," katanya.
Baca juga: TPA Lokasi Pemulung Tertimbun Sampah, Overload Sejak 3 Tahun Lalu
"Tanahnya kan labil. Itu tumpukan sampah. Sehingga jika tim (pencarian) salah berpijak itu akan longsor," imbuh Asfuri.
Karenanya, proses pencarian dilakukan secara manual dan hati - hati. Gundukan sampah di atas yang memicu longsor juga disingkirkan untuk keselamatan proses pencarian.
"Tumpukan sampah yang ada di atas kita geser, kita tarik, kita ratakan sehingga kemungkinan untuk longsor lagi dari atas sudah tidak ada. Namun tetap kita antisipasi karena di lereng - lereng ini masih ada tumpukan sampah antara lima sampai tujuh meter, ini juga rawan terjadi longsor sehingga pencarian tadi kita lakukan secara manual," jelasnya.
Komandan Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Satrio Nuridanto mengungkapkan hal yang sama. Kondisi tepi gundukan sampah yang labil membuat proses pencarian menjadi sulit.
"Kesulitannya tanah landai dan miring," katanya.
Baca juga: Lokasi Curam, Pemulung yang Tertimbun Longsoran Sampah Sulit Ditemukan
Diketahui, Agus Sujarno (45) tertimbun longsoran sampah saat memulung di blok 2 TPS Supit Urang, Kota Malang, Rabu (11/7/2018) sekitar pukul 13.00 WIB.
Gundukan sampah yang ada di atasnya tiba - tiba ambles mengenai dirinya.
Sementara itu, Miskan yang berada di lokasi yang sama berhasil menyelamatkan diri dengan menancapkan tongkatnya untuk dibuat pegangan.