Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Karam yang Tewaskan 13 Orang Disebut Kapal Nelayan yang Dipaksakan Memuat Penumpang

Kompas.com - 13/06/2018, 23:16 WIB
Hendra Cipto,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani mengungkapkan, kapal yang karam di Makassar itu adalah kapal nelayan pribadi yang dipakai untuk memuat banyak penumpang.

Hal tersebut diungkapkan Dicky dalam konferensi persnya, Rabu (13/6/2018) malam.

Menurut dia, kapal tersebut sudah kelebihan muatan lalu diterjang ombak tinggi sehingga tenggelam.

“Ya, itu kapal nelayan milik pribadi. Kapal sudah kelebihan muatan, kemudian dihantam ombak tinggi hingga akhirnya karam. Ditambah lagi, kapal tersebut tidak dilengkapi dengan pelampung atau alat penyelamat lainnya, sehingga banyak korban tenggelam,” katanya.

Dicky mengaku belum mengetahui total penumpang kapal tersebut. Sebab, manifest penumpang tidak ada karena kapal itu untuk melaut yang dipaksakan mengangkut penumpang.

“Total penumpang kita tidak tahu, karena tidak ada manifestnya. Jelas data sementara korban tewas sebanyak 13 orang, 24 orang penumpang berhasil selamat. Masih banyak penumpang yang hilang dan dilakukan pencarian oleh tim gabungan,” bebernya.

Baca juga: Kapal Antar Pulau di Makassar Karam, 13 Penumpang Tewas

Diberitakan sebelumnya, sebuah kapal layar motor yang menjadi sarana transportasi antara kota Makassar dengan pulau-pulau kecil karam di perairan Selat Makassar, Rabu (13/6/2018).

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Dicky Sondani yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mengetahui jumlah total penumpang kapal tersebut.

Namun data sementara menyebutkan, 13 orang dinyatakan meninggal, 24 orang selamat dan puluhan orang masih hilang.

Kompas TV Berdasarkan data, kapal Jolloro ini mengangkut 42 penumpang yang tediri dari anak kecil dan orang dewasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com