Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Permintaan Maaf, Kader PDI-P Kembali Datangi Kantor "Radar Bogor"

Kompas.com - 02/06/2018, 06:47 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Farid Assifa

Tim Redaksi


BOGOR, KOMPAS.com - Kantor Harian Radar Bogor di Graha Pena Yasmin, Kota Bogor, kembali didatangi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Jumat (1/6/2018).

Kedatangan para kader partai berlambang banteng moncong putih itu masih sama, yaitu menuntut permintaan maaf dari Radar Bogor yang dianggap telah salah dalam memuat pemberitaan edisi Rabu (30/5/2018) berjudul "Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta".

Sejumlah tokoh elite PDI-P juga tampak hadir, di antaranya anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI-P Diah Pitaloka serta tokoh senior PDI-P Rudi Harsya Tanaya.

Diah mengatakan, dirinya sangat keberatan atas pemberitaan headline yang dimuat koran tersebut. Menurutnya, berita itu ditulis tidak berdasarkan fakta.

Dia menilai, berita itu merupakan upaya pembunuhan karakter, baik secara personal maupun kelembagaan.

"Tidak berdasarkan fakta. Berdasarkan penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani, angka tersebut adalah hak keuangan yang sampai saat ini tidak diterima oleh yang bersangkutan (Megawati)," ucapnya.

Baca juga: Minta Klarifikasi Berita Megawati, Ratusan Kader PDI-P Geruduk Radar Bogor

Ia menambahkan, Radar Bogor telah melanggar kaidah dan etika jurnalistik melalui pemberitaan yang tidak sesuai fakta dan tidak objektif. 

Diah mengatakan, dengan mempertimbangkan pentingnya peran media dalam menegakkan demokrasi serta sebagai rujukan untuk pembuatan kebijakan publik, ia secara tegas menyampaikan keberatannya.

"Atas dasar itu, saya menuntut agar Radar Bogor meminta maaf kepada Ibu Megawati yang telah menjadi salah satu korban pemberitaan itu," tutur dia.

Sementara itu, untuk menyikapi tuntutan tersebut, Radar Bogor sejauh ini masih melakukan pertemuan internal.

Pemimpin Redaksi Radar Bogor, Tegar Bagja, mengatakan, dari hasil pertemuannya dengan sejumlah perwakilan kader PDI-P, ada beberapa poin yang dibahas.

Baca juga: Keributan di Kantor Radar Bogor Awalnya Terkait Pemberitaan...

Salah satunya adalah mengonsolidasikan kedua belah pihak untuk bersama-sama saling menahan diri.

"Kemungkinan, untuk permintaan maaf secara terbuka tidak. Kami sedang merumuskan bagaimana menyikapi tuntutan PDI-P itu agar situasi di Bogor secara khusus bisa reda," pungkasnya.

Catatan koreksi: Artikel ini telah mengalami penyuntingan karena kekeliruan penyebutan nama. Sebelumnya, dalam artikel tertulis: "Sejumlah tokoh elite PDI-P juga tampak hadir, di antaranya anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI-P Rieke Diah Pitaloka...". Yang benar adalah:  "...anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI-P Diah Pitaloka." Rieke Diah Pitaloka dan Diah Pitaloka merupakan sosok berbeda. Rieke Diah Pitaloka adalah anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI-P daerah pemilihan Karawang, Bekasi, dan Purwakarta, dan yang bersangkutan tidak hadir di Graha Pena Yasmin, Kota Bogor. Sementara, Diah Pitaloka yang hadir di Graha Pena Yasmin adalah anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI-P daerah pemilihan Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Cianjur. Demikian koreksi dari redaksi dan mohon maaf atas kekeliruannya.

Kompas TV Kedatangan Fadli untuk memberikan dukungan bagi Radar Bogor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com