Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Bung Karno Menggali Pancasila dari Kota Ende

Kompas.com - 31/05/2018, 21:51 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Reni Susanti

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, Kota Ende di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi tempat bersejarah.

Di tempat ini, presiden pertama Indonesia, Soekarno, menggali Pancasila sebagai dasar negara.

"Bung Karno menggali Pancasila diawali dari Kota Ende. Di bawah pohon sukun, Bung Karno merenung dan menemukan buah pemikiran tentang Pancasila," ucap Kumolo, dalam Festival Parade Pesona Kebangsaan di Lapangan Pancasila, Ende, Kamis (31/5/2018).

Kumolo menjelaskan, di Ende, Soekarno bukan menggali Ende, melainkan Nusantara. Itu artinya, Ende menjadi bagian dari inspirasi secara nasional.

Baca juga: Polisi di Jambi Diduga Anut Ideologi Terorisme, Ini Kata Kapolresta

Ende, bagi Kumolo, merupakan bagian dari NKRI, sehingga perlu ada pesta budaya, agar bisa tahu keragaman budaya.

"Apalagi di Ende antar-agama sudah saling membaur dan bergotong royong, sehingga perlu dilestarikan," ucapnya.

Makanya, langkah Presiden Jokowi mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) akan membuat semua orang tahu, dari mana lahirnya dasar negara Indonesia itu.

Untuk diketahui, Menteri Tjahjo Kumolo akan memimpin upacara hari lahirnya Pancasila di Lapangan Pancasila Ende, Jumat (1/6/2018).

Baca juga: Jengkelnya Mahfud Dikirim Meme Saya Pancasila, Saya Rp 100 Juta...

Setelah selesai upacara, akan dilanjutkan dengan kegiatan penyerahan KTP Elektronik secara simbolis oleh Mendagri kepada tujuh perwakilan masyarakat Ende yang lahir pada 1 Juni.

Kemudian, Tjahjo Kumolo beserta rombongan akan meninjau tempat perenungan Bung Karno dan rumah pengasingan Bung Karno.

Selain itu ada penyerahkan alat-sekolah oleh Mendagri dan ibu Erni Guntarti Tjahjo Kumolo selaku Ketua Umum TP PKK. Selanjutnya penandatanganan Prasasti Peresmian Patung Bung Karno. 

Kompas TV Ia juga menyebut gaji BPIP tidak jauh berbeda dengan pejabat lainnya, termasuk menteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com