Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Lemuru Muncar, Dulu Dibuang-buang Sekarang Menghilang (2)

Kompas.com - 22/05/2018, 15:16 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sardinella Lemuruatau yang dikenal dengan nama ikan lemuru merupakan jenis ikan yang banyak ditemukan di perairan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, yang berdekatan dengan Selat Bali atau perairan timur Jawa Timur.

Namun, jumlah ikan lemuru dalam 10 tahun terakhir terus menurun.

Baca selengkapnya: Ikan Lemuru Muncar, Dulu Dibuang-buang Sekarang Menghilang (1)

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Banyuwangi Hasan Basri menceritakan, ikan lemuru sudah ada sejak lama di Pelabuhan Muncar.

Bahkan karena ikan lemuru berlimpah di perairan Muncar, banyak pabrik pengalengan ikan yang didirikan di wilayah Kecamatan Muncar.

"Tidak banyak yang tahu bahwa ikan lemuru ini digunakan untuk bahan baku ikan sarden kalengan. Rasa lemuru lokal yang dihasilkan oleh perairan Muncar ini lebih gurih dan tentu bergizi tinggi. Mau tidak mau kita harus mengakui jika pabrik-pabrik yang ada di Muncar ada karena ikan lemuru," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (19/5/2018).

Menurut Hasan, selama ini, hampir 70 persen penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan Muncar adalah lemuru. Namun setelah 2009, ikan lemuru hilang.

Bahkan, menurut Hasan Basri, hilangnya ikan Lemuru menjadi tanda tanya besar bagi para nelayan. Pasalnya, sebelumnya walaupun tidak sedang musim, ikan lemuru tetap ada.

"Sampai saat ini banyak yang tanya mengapa kok bisa hilang. Tapi tidak ada jawaban yang jelas bahkan dari dinas terkait. Nelayan ya pasrah saja," tutur Hasan.

Dia menambahkan, saat ini di Muncar, ada 13.472 nelayan, sedangkan kapal yang digunakan ada sekitar 2.000 kapal dari berbagai macam jenis.

"Persaingan mencari ikan semakin ketat. Nelayan sering berlayar agak jauh dan berarti modal yang dikeluarkan juga semakin tinggi," ucapnya.

Baca juga: Kisah Anak Pelaku Bom Sidoarjo yang Tolak Ajaran Ayahnya Jadi Teroris

Langkanya ikan lemuru membuat harga jual ikan sarden ini juga naik. Jika sekarang harga ikan lemuru bisa mencapai Rp 20.000 per kilogram, dulu saat musim panen harganya hanya Rp 1.500 per kilogram hingga Rp 3.000 per kilogram.

Sebelumnya, Ady Surya, Ketua Asosiasi Pengalengan Ikan (APIKI) mengatakan, kebutuhan akan ikan lemuru atau sarden bagi industri pengalengan ikan di Indonesia cukup tinggi.

Namun karena jumlah tangkapan ikan lemuru menurun, mau tidak mau pabrik pengalengan ikan terutama di Muncar mengandalkan ikan lemuru impor.

Menurut Ady, saat ini ada 28 pabrik yang mengolah ikan sarden dan makarel dari total pabrik yang ada di Indonesia sebanyak 44 pabrik.

Pabrik tersebut terkonsetrasi di Muncar, Bali, Pekalongan dan Medan. Sementara 16 pabrik lainnya mengelola ikan tuna dan terkonsentrasi di Bitung.

"Ikan lemuru itu musiman tapi semakin tahun semakin turun jumlah produksi tangkapannya. Bahkan sejak tahun 2017, 80 persen ikan yang digunakan oleh pabrik pengalengan ikan menggunakan ikan impor termasuk pabrik yang ada di Muncar, Banyuwangi. Sementara yang 20 persen mengambil ikan lemuru dari Indonesia timur," ujar Ady.

Baca juga: Kisah Mas Rinto, Tukang Bakso Berdasi yang Terinspirasi James Bond

Padahal, kata Ady, sebelumnya ikan lemuru yang digunakan untuk pengalengan ikan semuanya menggunakan ikan lemuru dari perairan Muncar.

Menurut Ady, industri pengalengan ikan membutuhkan bahan mutu yang paling standar untuk ikan konsumsi yang digunakan, yaitu harus fresh from the sea. Ikan yang ditangkap dari laut harus dibekukan langsung di atas kapal, tidak dibawa ke pelabuhan untuk lelang lebih dahulu.

"Jika proses beku di atas kapal semuanya akan clear. Parasit akan mati. Jadi walaupun ikan banyak, jika tidak melewati standar, ya tidak bisa digunakan. Sehingga ini yang menyebabkan kita tidak bisa menggunakan ikan lemuru di Indonesia timur. Memang harus memiliki kapal dengan kemampuan tangkap yang baik serta kapal penampung untuk pembekuan ikan," tuturnya.  

Padahal sejak kepemimpinan Menteri Susi, menurut Ady, sudah jarang kapal berbendera asing mengambil ikan di wilayah laut Indonesia.

Ady mengatakan, pada tahun 2017, Indonesia mengimpor ikan sarden dan makarel sekitar 40.000 ton, padahal kapasitas dari 28 pabrik dalam setahun bisa mengolah hingga 235.000 ton sarden dan makarel.

Untuk memenuhi kekurangan, pabril mengambil ikan lokal namun jika tidak ada bahan baku maka hanya mengelola ikan yang ada.

"Kami hanya mengelola seperenam dari kapasitas kemampuan kami. Seandainya ikan lemuru masih banyak di Muncar, kami bisa penuhi itu semua," katanya.

Baca juga: Musim Paceklik Ikan, Nelayan Muncar Jual Lemari dan Perabot Dapur

Ady mengaku masuk menjadi tim analisa statistik lemuru untuk mencari penyebab ikan lemuru hilang dari perairan Muncar. Namun menurut dia, ikan tersebut hilang pasca-gempa di Selatan Jawa sekitar tahun 2000-an dan kemudian muncul ikan krismon di wilayah Pantura.

"Tapi sampai saat ini belum ada teori pasti dari para ahli yang menjelaskan mengapa lemuru hilang," tambahnya.

Bersambung ke halaman dua: Penyebab hilangnya ikan lemuru

 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com