Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Freatik Merapi di Jumat Pagi, yang ke-7 Pasca Erupsi 2010

Kompas.com - 11/05/2018, 15:37 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Letusan freatik Gunung Merapi pada Jumat (11/5/2018) pagi pukul 07.40 WIB terpantau merupakan letusan ketujuh sejak erupsi besar pada 2010 lalu. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Jumat (11/05/2018). 

"Merapi sudah beberapa kali terjadi erupsi freatik, erupsi freatik(Jumat pagi) ini yang ketujuh pasca erupsi besar Gunung Merapi 2010 lalu," kata dia. 

Dia mengatakan, letusan freatik Merapi pada Jumat pagi ini bukanlah yang terbesar.

Baca juga : Tanpa Pertanda, Lazimkah Letusan Freatik Gunung Merapi?

 

Letusan freatik dengan ketinggian kolom 5,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi juga sudah pernah terjadi.

Sebelumnya, Operator Pusadalops BPDB Magelang, Kristian yang dihubungi Kompas.com sesaat setelah terjadinya letusan mengatakan, letusan yang terjadi di Gunung Merapi adalah freatik.

Letusan freatik yaitu letusan gas atau embusan asap dan material yang dipicu oleh tekanan gas yang berada di bawah permukaan.

"Itu letusan freatik. Untuk letusan seperti ini tidak ada wedhus gembel," kata Kristian.

Warga Sempat Mengungsi

Sementara Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana menuturkan, saat letusan freatik terjadi, pihaknya menetapkan radius aman berada 5 km dari puncak Merapi.

Baca juga : BPBD DIY: Warga Sempat Mengungsi di Radius Aman 5 Km

 

Warga kemudian mengungsi di beberapa titik pengungsian di sana.

"Warga mengungsi di beberapa titik pengungsian di radius 5 kilometer. Setelah reda kemudian kita turunkan 2 kilometer," ungkapnya.

Saat ini, sambung Biwara, hanya ada sebagian kecil warga yang masih ada di pengungsian di Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman.

"Ada beberapa, sekitar 190 orang yang masih di Purwobinangun. Tetapi sudah berangsur-angsur kembali," ungkapnya.

Kompas TV Selain di Yogyakarta, semburan freatik juga terlihat di Semarang, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com