Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Di Balik Matinya Residivis Curanmor Asal Jakarta

Kompas.com - 06/05/2018, 20:47 WIB
Farida Farhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com AM (55), residivis curanmor ditembak mati jajaran Unit Reserse Kriminal Polsek Karawang Kota, Minggu (6/5/2018) dini hari.

AM yang merupakan warga Kampung Sukapura, RT 004 RW 007, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara itu sudah melancarkan aksinya sebanyak 15 kali di wilayah Karawang, Bekasi, dan Jakarta.

Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan mengatakan, AM ditangkap di tempat persembunyiannya di wilayah Tempuran, Karawang.

Hendy menceritakan, polisi tiba di tempat persembunyian AM, dalam keadaan gelap gulita. Petugas kemudian mengepung rumah tersebut dan memeriksa meteran listrik. 

Baca juga : Tanjung Duren dan Cengkareng Rawan Curanmor di Jakarta Barat

Akan tetapi, dari dalam rumah tiba-tiba muncul seseorang dan berusaha menyerang petugas menggunakan senjata tajam.

"Dia berteriak sambil membawakan goloknya kepada petugas yang tengah memeriksa meteran listrik," ungkap Hendy kepada awak media, Minggu (6/5/2018).

Guna menghindari korban, petugas kemudian menembakkan satu butir timah panas untuk melumpuhkan AM.

"Pelaku (AM) tewas saat berada di ruang UGD RSUD Karawang," ungkapnya.

Dari rumah AM, polisi menyita barang bukti berupa 1 kunci letter T, satu unit sepeda motor, dan sebilah golok.

Berdasarkan catatan kepolisian, lanjutnya, AM pernah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bulak Kapal, Bekasi, selama 2,5 tahun. Selain itu, AM diketahui telah beraksi di Jakarta sebanyak 10 kali, di Bekasi dua kali, dan di Karawang lima kali.

"Sebagian motor tersebut dijual ke penadah berinisial HO, warga Desa Dongkal, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang. Saat ini HO masih dalam pengejaran polisi," tutupnya.

Kompas TV Kepolisian Resor Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, membentuk tim khusus yang diberi nama Tim Nuri untuk mengantisipasi tindak kejahatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com