PAREPARE, KOMPAS.com – Hari kedua penyegelan yang dilakukan pihak ahli waris kepada Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Kota Parepare, Sulawesi Selatan, proses belajar mengajar masih berlangsung di lantai.
Ada cerita sedih di balik itu. Seorang murid menuangkan ekspresi kesedihannya dengan menggambar sekolahnya yang disegel di atas buku. Siswa tersebut bernama Harini, murid kelas II.
Dengan menggunakan pulpen, Harini menggambar sekolahnya yang disegel lengkap dengan tulisan, "Tanah ini mau dijual".
“Saya juga kaget saat memberikan pelajaran menggambar. Saya meminta anak-anak menggambar bebas. Tapi setelah tugas selesai, saya periksa satu orang murid, meluapkan kesedihannya pada tugas menggambar dengan menggambar sekolah kami yang disegel," kata Suryati, wali kelas II SDN 11 Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Kamis (03/5/2018).
Baca juga : Kisah Sedih Murid SDN 11 Parepare Saat Hardiknas, Kelas Disegel dan Belajar di Lantai
Sambil mengusap air mata, Harini menghampiri gurunya. Dia mengaku memilih menggambar sekolahnya yang disegel sebagai ungkapan kesedihan.
“Saya menggambar sekolah yang disegel karena saya sedih, Bu Guru," jawab Harini sambil menyeka air matanya.
Untuk sementara, pihak ahli waris pemilik lahan masih terus menyegel dua sekolah yang berada di Jalan Lasiming, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, yakni SDN 11 dan SMA Negeri 4 Kota Parepare.
“Hingga saat ini belum ada realisasi dari pemerintah kota. Biasa mereka hanya bisa berjanji. Sebelumnya dijaman wali kota terdahulu, sebagian tanah sekolah dibayar tanpa adanya ancaman penyegelan. Namun saat empat tahun terakhir, Taufan Pawe jadi wali kota, janji pembayaran hanya tinggal janji," tegas Syarif, ahli waris pemilik lahan.