BANDUNG, KOMPAS.com – Sebanyak 40 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) se-Jawa Barat berkumpul di Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung, 18-20 April 2018. Pertemuan tersebut membahas gerakan mahasiswa hingga Pilpres 2019.
"Bagi kami, Silatda ini sangat penting mengingat gerakan mahasiswa hari ini sudah semakin menurun. Hal ini sangat berbahaya bagi perkembangan kemajuan berbangsa dan bernegara," ujar Panitia Silatda, Koorda BEM PTAI Samsul Anwar dalam rilisnya, Rabu (18/4/2018).
Tak hanya itu, pertemuan ini digelar untuk mencari solusi atas berbagai persoalan bangsa. Apalagi menjelang tahun politik 2018-2019.
Sebab, berkaca pada kontestasi politik beberapa tahun ke belakang, isu-isu sensitif terutama isu agama sering dijadikan bahan oleh para politisi untuk memuluskan kepentingan mereka.
"Jangan jadikan isu agama sebagai bahan politik semata. Dijadikan bahan politisi untuk memuluskan kepentingan mereka, jangan," tuturnya.
(Baca juga : Isu Agama dan Tantangan Demokrasi Indonesia...)
Seharusnya, semua pihak mendahulukan kepentingan bangsa yang lebih besar. Sebab, kegaduhan politik sering memicu perpecahan dan permusuhan yang semakin melebar sehingga persatuan dan kesatuan bangsa menjadi terabaikan.
Bahkan ada kalanya para politisi menyebarkan pesimisme terkait masa depan bangsa. Hal ini sangat berbahaya karena secara tidak langsung akan berdampak pada ketidakpastian dan ketidakstabilan kondisi sosial, ekonomi, politik bangsa.
"Upaya-upaya untuk mencari solusi kebangsaan mutlak harus dilakukan," tegasnya.