YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Ani Yudhoyono hadir pada acara panen raya padi di Dusun Bantarjo dan Dusun Bakalan Donoharjo, Ngaglik, Sleman.
Pada kesempatan ini, SBY bersama Ani Yudhoyono secara simbolis memanen padi sebagai awal panen raya.
Sekitar pukul 14.32 WIB, SBY dan Ani Yudhoyono bersama Edhie Baskoro Yudhoyono tiba di lokasi panen raya. Ketiganya tampak mengenakan kemeja warna biru.
Kehadiran Presiden keenam RI ini disambut bergodo prajurit yang berjajar di sepanjang jalan.
Turut menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan yaitu Bupati Sleman Sri Purnomo.
Acara panen raya diawali dengan doa bersama. Setelah itu, SBY, Ani Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua DPD Partai Demokrat DIY Heri Sebayang, Bupati Sleman Sri Purnomo, dan Ketua Kelompok Tani Mardirahayu, Purwanto, berjalan ke tengah sawah.
Mereka secara bersama-sama melakukan panen untuk mengawali panen raya padi di Dusun Bantarjo dan Dusun Bakalan Donoharjo, Ngaglik, Sleman.
Baca juga: SBY: Jika Demokrat Kembali ke Pemerintahan, Ada Dua Hal yang Akan Dilaksanakan
Seusai melakukan panen, SBY bersama rombongan lantas berjalan menuju ke warung Mbah Djimin yang tak jauh dari lokasi panen raya.
Di warung yang lokasinya tepat di pinggir area persawahan ini, SBY berdialog dengan para petani dan warga masyarakat.
"Tadi disampaikan oleh Bapak Bupati bahwa pertanian di Sleman tetap prioritas, bahkan produksi beras berlebih atau surplus," ujar SBY saat dialog dengan petani dan warga, Senin (9/4/2018).
SBY menuturkan, produksi beras yang melimpah di Sleman merupakan hasil kerja keras para petani. Selain itu, juga berkat keterampilan Pemerintah Kabupaten Sleman.
"Ini tentu kerja keras dari para petani yang sering dilupakan orang. Ini juga berkat keterampilan Dinas Pertanian, para penyuluh, serta kepemimpinan bapak bupati," ungkapnya.
Hasil pertanian yang surplus, maka Sleman bisa mencukupi kebutuhan sendiri. Selain itu, Sleman juga menyumbang beras untuk digunakan warga masyarakat di luar daerah.
"Kalau kita kaitkan ajaran agama, pahalanya tinggi, karena bukan hanya dikonsumsi sendiri, dimakan sendiri, tetapi juga disumbangkan ke daerah lain," tutur SBY.
Baca juga: Dengan UU Keistimewaan DIY, SBY Klaim Demokrat Sangat Perhatikan Yogyakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.