Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan UU Keistimewaan DIY, SBY Klaim Demokrat Sangat Perhatikan Yogyakarta

Kompas.com - 09/04/2018, 16:14 WIB
Markus Yuwono,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim ikut menyejahterakan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan membuat Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal itu disampaikan SBY dalam pelantikan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) hingga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di Yogyakarta di Jogja Expo Center (JEC), Banguntapan, Bantul, Senin (9/4/2018).

"Saya bersyukur ke hadirat Tuhan, karena ketika saya menjadi presiden sejak kita merdeka kita bisa menerbitkan undang-undang tentang keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Di tangan kader Demokrat, yaitu SBY setelah melalui penggodokan yang panjang akhirnya hadir undang-undang yang sudah lama ditunggu oleh saudara kita di DIY ini. Ini bukti bahwa saya pribadi kader Demokrat memberikan perhatian yang penuh desain struktur tatanan yang berlaku di DIY dalam bentuk undang-undang," katanya dalam sambutan.

Dia menilai, hadirnya UU Keistimewaan menunjukkan bahwa kader Demokrat memberikan perhatian yang penuh pada desain struktur tatanan yang berlaku di DIY. Oleh karena itu, kata SBY, dengan hadirnya UU keistimewaan DIY, diharapkan kehidupan masyarakat Yogyakarta semakin baik, kehidupan mereka semakin maju, kehidupan mereka semakin sejahtera.

"Wajib hukumnya bagi kader Demokrat, yang kader utamanya menjadi presiden, melahirkan UU tentang keistimewaan DIY. Ini mengawal, membantu pemimpin yang ada di daerah ini agar UU membawa berkah," ucapnya.

Baca juga : Angkringan Membawa Berjuta Kenangan SBY di Yogyakarta

Selanjutnya, dalam kesempatan itu, SBY juga mengajak semua kader Demokrat bekerja sepenuh hati. Menurutnya, kader Demokrat tidak perlu banyak mengumbar janji atau banyak beretorika di hadapan publik.

"Tidak perlu banyak berjanji dan tidak perlu sering beretorika. Datanglah, kunjungilah, sapalah, dengarkan harapan mereka, ketahui persoalan yang dihadapi oleh masyarakat, saudara kita di DIY," katanya.

Sebaga presiden keenam RI, SBY mengaku harus mengetahui kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Ia menyatakan akan berkeliling Indonesia untuk melihat kondisi masyarakat.

SBY mengatakan, selama 10 tahun menjadi presiden, ia harus mengutamakan sumpahnya, yakni bertugas memimpin negara, pemerintah dan bangsa. Akibatnya, ia tidak terlalu memiliki banyak waktu turun ke daerah bertemu dengan para kader.

"Sekarang saatnya saya akan mendedikasikan pikiran waktu dan tenaga saya beserta Ibu Ani untuk datang menemui para kader, mengajak semuanya berpolitik baik-baik, bukan politik yang jahat, bukan politik yang menghalalkan segala cara, bukan politik yang penuh dengan uang, bukan politik yang menyalahgunakan kekuasaan, kita punya prinsip politik yang baik," katanya.

Ia mengatakan, politik yang baik sudah dijalankan selama 10 tahun saat dirinya memimpin. Dia pun mengajak para kader untuk mengulangi lagi berpolitik yang baik.

"Dengan doa permohonanan kepada Allah, diizinkan diberkahi dan kemudian ditakdirkan. Selamat bertugas para pemimpin partai semoga berhasil," katanya.

Baca juga : SBY dan Istrinya Makan di Angkringan Sambil Menikmati Musik Angklung

Sementara itu, kepengurusan Partai Demokrat DIY yang dikukuhkan SBY antara lain Ketua DPD Demokrat DIY Heri Sebayang, Ketua DPC Demokrat Bantul Nur Rahmat, Ketua DPC Demokrat Kota Yogyakarta Syamsul Hadi, Ketua DPC Demokrat Gunung Kidul Supriyani Astuti, Ketua DPC Demokrat Kulon Progo Sugiyanto, dan Ketua DPC Demokrat Sleman Sarjono.

Kompas TV Beberapa petani merasa malu, karena sebagai penyangga beras nasional, raskin yang dinikmati warga miskin justru kualitasnya buruk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com