Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga karena Sakit Tak Kunjung Sembuh, Seorang Kakek Gantung Diri Pakai Tali Sepatu

Kompas.com - 15/03/2018, 13:53 WIB
Muhlis Al Alawi,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

Kompas TV Seorang pria yang menggendong bayi mencoba bunuh diri dengan berdiri di atas Tol Kebon Jeruk Jalan Panjang, Jakarta Barat, Minggu (12/3) malam.


MADIUN, KOMPAS.com — Diduga karena sakit gegar otak tak kunjung sembuh, Samin (65), warga Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan/Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, nekat mengakhiri hidupnya dengan tragis.

Pria itu ditemukan anaknya sendiri tewas gantung diri menggunakan tali sepatu di dalam kamar, Kamis (15/3/2018).

Kasatreskrim Polres Madiun Kota AKP Logos Bintoro yang dikonfirmasi Kompas.com menyatakan, jenazah korban pertama kali ditemukan Atik, anak kandungnya.

"Pagi itu anak korban bernama Atik melihat pintu kamar korban dalam keadaan tertutup dan terkunci dari dalam. Anak korban berusaha membuka pintu kamar dan memanggil korban, tetapi tidak ada jawaban," kata Logos.

Baca juga: Ponselnya Disita dan Dijual Sang Ibu, Seorang Gadis di Kediri Bunuh Diri

Logos melanjutkan, merasa curiga karena tidak ada jawaban, Atik mencoba mengintip dari jendela kamar depan. Dari balik jendela itu, Atik melihat ayahnya sudah dalam keadaan tergantung menghadap ke arah pintu kamar dengan seutas tali warna kuning melilit di leher korban.

"Tali bagian atas terikat pada kusen pintu masuk kamar," ucap Logos.

Logos mengatakan, sebelum ditemukan tewas, korban pernah berusaha melakukan gantung diri, tetapi masih bisa digagalkan.

Hasil keterangan dari keluarga, diduga korban nekat bunuh diri karena sakit gegar otak yang tak kunjung sembuh.

"Jadi, motifnya diduga korban bunuh diri karena sakit gegar otak yang tak kunjung sembuh," ujar Logos.

Logos menambahkan, korban mengalami gegar otak setelah mengalami kecelakaan sekitar tahun 1990.

Baca juga: Pemulung Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Rumahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com