Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2017, 22:09 WIB
Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com – Direktorat Jenderal Penegakan Hukum dan Ditjen Pengolahan Sampah Limbah Bahan Berbahaya Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen Gakkum dan PSLB3 KLHK) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi penemuan limbah medis di Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (14/12/2017).

Mereka mengungkapkan sudah mengantongi 34 nama rumah sakit dan klinik yang ditemukan dari tumpukan limbah medis.

Sidak KLHK itu ditemani Komandan Korem 063 Sunan Gunung Jati Cirebon Kolonel Inf Veri Sudijanto Sudin, Dandim 0620 Cirebon Letkol Inf Irwan Budiana, Kabag Ops Polres Cirebon Kompol Lestiawan, petugas pemerintah daerah, dan warga sekitar. Mereka meninjau tempat pembuangan sementara liar yang masih terdapat banyak tumpukan limbah medis.

Pantauan Kompas.com di lokasi, aparat Ditjen Gakkum kembali mengambil sejumlah barang bukti limbah medis dengan menggunakan alat capit khusus. Mereka langsung menunjukkan kepada sejumlah awak media yang turut hadir.

Kepala Ditjen Gakkum KLHK Rasio Ridho Sani mengatakan, pembuangan limbah medis ini sangat membahayakan warga karena mudah terinfeksi. KLHK berjanji menangani kasus limbah medis ini secara serius hingga tuntas.

KLHK mengambil dua langkah tegas, yakni akan memproses investigasi dan memidanakan para tersangka, serta KLHK akan berkoordinasi banyak pihak untuk memulihkan lahan sekitar 2.000 meter persegi itu.

“Kami akan tangani pertama, tindak pidana kejahatan itu sendiri. Kami investigasi untuk mengetahui sumber limbah medis dan siapa pelakunya. Ini kejahatan luar biasa. Kami, KLHK, TNI, dan Polri sepakat serius tangani ini. Kedua, kami segera lakukan upaya pemulihan kerja sama dengan Ditjen PSLB3 KLHK. Kami ikuti prosedurnya agar tidak salah bertindak,” kata Ridho di sekitar TPS.

Baca juga: Aparat Segel Lokasi Pembuangan Limbah Medis di Cirebon

Ridho menambahkan, ada jaringan besar dan tersistematis dalam kasus limbah medis ini. Hasil investigasi awal hingga saat ini, KLHK sudah mengantongi 34 nama rumah sakit dan klinik yang diduga menjadi sumber atau penghasil limbah medis B3.

“Ada 30, maaf, 34 nama-nama rumah sakit dan klinik. Temuan ini sedang kami dalami dengan memanggil para penghasil dan menanyakan kenapa limbah medis ada di lokasi ini. Ada di Jakarta, Sumatera, Jawa,” ungkap Ridho.

Kalau memang terbukti, lebih lanjut, Ridho akan mencabut izin lingkungan rumah sakit atau klinik serta izin pengolahan limbahnya.

“Kami akan menggunakan pasal berlapis untuk mereka yang terbukti melanggar. Kami koordinasi dengan Kementerian Kesehatan yang memiliki otoritas dalam hal ini,” ucap Ridho sambil menyebut bahwa pembuangan limbah medis B3 di Cirebon, termasuk terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Dia menduga kasus ini memiliki kaitan dengan pihak ketiga yang sedang dalam penanganan KLHK, suatu perusahaan di Karawang yang ditutup pada Agustus lalu.

Selain sidak  tim Ditjen Gakkum dan PSLB3 KLHK juga berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk bersama-sama membenahi kasus besar ini.

KLHK juga mengambil banyak informasi dari sejumlah warga yang sangat resah dengan aktivitas pengolahan limbah yang semakin hari semakin meningkat dan membahayakan lingkungan sekitarnya itu.

Kompas TV Pihak KemenLHK sudah menyegel tempat penemuan limbah medis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com