Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Usaha Antaran Hingga Pernikahan

Kompas.com - 12/12/2017, 00:46 WIB

KAMPAR, Kompas.com- Mengawali usaha membuat tempat untuk bawaan pernikahan (hantaran/parcel), Nurul Maulidiya kini sedang mengembangkan usaha Wedding Organizer. Gadis berusia 25 tahun ini ingin lebih banyak warga dan pemuda yang terlibat dalam usaha yang ia lakukan.

“Usaha antaran dimulai sejak 2015. Sebagian keuntungannya saya sisihkan dan sejak empat bulan kemarin merintis usaha Wedding Organizer. Jadi selain hantaran kita juga menyediakan jasa make-up, dekorasi wedding, tenda, dll,”ujar Nurul yang berdomisi dan menjalankan usahanya di Jl. Sekolah, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

Untuk jasa membuat tempat antaran yang umumnya berbentuk kotak dihias dan didekorasi mirip kemasan parcel, Nurul menentukan tarif Rp 50ribu perkotak. Sementara untuk Wedding Organizer yang kini ia kembangkan, mengunakan sistem paket. Dengan tarif antara 15 juta sampai 25 juta rupiah.

Nurul berharap, dengan mengembangkan usahanya, semakin banyak warga dan pemuda yang diberdayakan. “Selain untuk buat hantaran, warga dan pemuda juga bisa membuat souvenir- souvenir wedding,” tutur dara lulusan S1 dan S2 Bahasa Inggris UIN Sultan Syraif Kasim Pekanbaru ini.

Dalam mengembangkan usahanya, Nurul telah menjalin kerjasama dengan sesama wedding organizer. Juga bersatu tergabung dengan organisasi gabungan UMKM untuk kerjasama dalam pemasaran produk.

Pemudi kelahiran 7 November 1992 ini mengaku mendapatkan dukungan dari Dispora setempat juga pemerintah desa. “Dispora memberikan pelatihan, sementara pemerintahan Desa juga memberikan bantuan pinjaman modal untuk pengembangan usaha,” tambah Nurul yang didatangi Tim Kemenpora yang melakukan monitoring dan Evaluasi dalam rangka mengapresiasi karya inovatif pemuda sekaligus pemetaan potensi pemuda Tahun 2017, belum lama ini.

Nurul merupakan satu dari 78 pemuda teknopreneur yang mengikuti pelatihan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Bersama para pemuda terseleksi lain dari 34 provinsi, ia mendapatkan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemuda Berbasis IPTEK dan IMTAK bertema “Pemuda sebagai Penggerak Sentra Pemberdayaan Pemuda di Desa”  yang digelar di Bogor, Jawa Barat pada akhir Juli 2017.

“Program pelatihan Kemenpora harus dilanjutkan karena dapat meningkatkan dan memotivasi pemuda dalam pengembangan desa dan berwirausaha,” tutur Nurul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com