Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaan Lahir, Radang Kulit yang Diderita 2 Bocah di Bireuen Sulit Disembuhkan

Kompas.com - 21/11/2017, 09:25 WIB
Raja Umar

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com - Petugas Pekerja Sosial Pendampingan Anak dari Dinas Sosial Kabupaten Bireun akhirnya membawa Radiansyah (11) dan Wulan Zaskia (5), kakak beradik dari keluarga miskin yang menderita penyakit radang kulit, ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Fauziah Bireuen untuk mendapatkan perawatan medis.

“Setelah kami mendapatkan informasi dan melakukan assesment, kondisi anak dari keluarga miskin itu sangat memprihatinkan, luka seluruh tubuh, sudah bernanah dan berlalat karena tidak ada penangan medis selama ini,” kata Karmilla, pekerja sosial Pendampingan Anak dari Dinsos Kabupaten Bireun kepada kompas.com, Senin (20/11/17).

Menurut Karmilla, sebelum di bawa ke RSUD Dokter Fauziah Bireun, pada Senin (20/11/17), dua bocah penderita penyakit radang kulit bawaan lahir itu sebelumnya juga dibawa berobat jalan ke Puskesmas Kuta Blang, beberapa hari lalu. Hal itu sebagai langkah penangan medis tahap awal.

“Sebelum dirujuk ke RSUD kemarin sudah kami bawa ke puskesmas, sehingga kondisi kulit ditubuh kedua bocah itu sudah agak kering, sebelumnya sudah bernanah dan berlalat tubuh di anak itu,” katanya.

Berdasarkan hasil konsultasi Karmilla dengan dr Malahayati, spesialis kulit di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Fauziah Bireun, penyakit yang diderita dua bocah anak dari pasangan Radwan Dahlan (65) dan Syarimah Hasan (50), warga Desa Geulanggang Meunjee, Kacamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireun Aceh, itu merupakan penyakit keturunan, sehingga sulit untuk dapat disembuhkan.

Baca juga : Dua Bocah Derita Penyakit Bawaan Sejak Lahir, Kulit Terkelupas hingga Luka

Kendati demikian, keduanya tetap dibutukan pengananan medis agar kondisi mereka tidak semakin parah.

“Saya sudah berkonsultasi dengan dokter, kalau menurut dokter itu penyakit keturunan dan sangat sulit disembuhkan total, paling mereka menjalani perawatan agar tidak semakin parah,” jelasnya.

Selama menjalani perawatan di rumah sakit, kata Karmila, Baitulmal Kabupaten Bireun hanya memberikan biaya pendampingan untuk transportasi dan keperluan kedua orangtua bocah itu sebesar Rp 2 juta selama satu kali berobat.

“Dari Baitulmal diberikan biaya Rp 2 juta untuk transportasi, uang makan dan minum orangtuanya selama di rumah, uang itu hanya diberikan satu kali saja,” jelasnya.

Baca juga : Kulitnya Melepuh, Seorang Bayi di Pamekasan Alami Penyakit Misterius

Untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik dengan tim medis dan perlengkapan yang lebih memadai, Radiansyah dan Wulan Zaskia akan segera dirujuk kembali ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) di Banda Aceh.

“Sekarang sedang kita persiapkan administrasi untuk segera dirujuk ke RSUZA Banda Aceh untuk mendapatkan pelayanan dan penanganan yang lebih baik,” ujarnya.

Kompas TV Salah seorang warganya meninggal dunia, karena diduga terkena penyakit leptospirosis, yang ditularkan melalui kencing tikus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com