Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bocah Derita Penyakit Bawaan Sejak Lahir, Kulit Terkelupas hingga Luka

Kompas.com - 14/11/2017, 19:34 WIB
Raja Umar

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com - Radiansyah (11) dan adiknya, Wulan Zaskia (5), menderita penyakit kulit bawaan sejak lahir.

Kulit di sekujur tubuh anak-anak dari keluarga miskin warga Desa Geulanggang Meunjee, Kacamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, Aceh, itu terkelupas dan mengalami luka karena tak mengalami penanganan medis.

“Dua anak saya menderita penyakit kulit bawaan lahir. Kalau menurut dokter spesialis di Lhokseumawe, mereka radang kulit. Sekarang tidak ada biaya untuk kami bawa berobat ke rumah sakit lantaran saya sudah lima tahun tidak sanggup lagi bekerja sehingga tidak ada penghasilan,” kata Ridwan Dahlan (65) saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa (14/11/17).

Menurut Ridwan, kedua anaknya sudah mengikuti pengobatan rutin selama satu tahun ke dokter spesialis kulit di Lhokseumawe, namun tak kunjung pulih. Bahkan semakin hari kondisi kulit anaknya terus terkelupas.

“Awalnya di tubuh anak saja muncul bentol-bentol merah, kemudian lama-lama terus membesar dan terkelupas kulitnya. Dulu tahun 2007 selama satu tahun rutin saya bawa berobat ke dokter spesialis, setiap lima hari sekali habis biaya berobat Rp 500.000, tetapi sekarang saya tidak ada lagi biaya,” katanya.

(Baca juga: Bocah 2,5 Tahun Terjepit Eskalator di Bandara Kualanamu)

Ridwan yang sebelumnya bekerja sebagai sopir truk angkutan mengaku sudah tidak lagi bekerja selama lima tahun lantaran kondisinya juga mulai sakit-sakitan. Oleh karena itu, dia tidak bisa mencupi kebutuhan sehari-hari selama beberapa tahun terakhir dan hanya mengandalkan penghasilan dari Syarimah Hasan (50), istrinya, dari menjual sayur.

“Sekarang hanya istri yang ada penghasilan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dia menjual sayur satu hari paling dapar Rp 20,000 sampai Rp 30.000, cukup hanya untuk beras,” ujarnya.

Ridwan dan Syarimah yang hidup menumpang di rumah orangtuanya ini hanya mampu berharap ada bantuan dari pemerintah atau dermawan untuk biaya pengobatan kedua anaknya yang telah bertahun-tahun menahan kesakitan di rumah tanpa ada perawatan medis.

“Kami untuk tinggal saja sekarang menumpang di rumah mertua. Apa lagi untuk biaya pengobatan anak memang tidak punya, harapan saya ada pihak yang membantu,” ungkapnya.

 

 

Kompas TV Perawatan dan Penanganan Penyakit Kulit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com