Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaum Muda NU Jawa Barat Ajukan Cawagub untuk Dedi Mulyadi

Kompas.com - 16/11/2017, 23:34 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pergerakan Nadhliyyin Indonesia (PNI) Jawa Barat menyatakan dukungan kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat dalam ajang Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.

Sebagai pendamping Dedi, PNI mengusulkan nama Hery Haryanto Azumi, wakil sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). 

Koordinator PNI Jawa Barat, Yosep Yusdiana, menilai, pasangan Dedi Mulyadi-Hery Haryanto Azumi bisa menjadi solusi bagi perkembangan sejarah Jawa Barat.

"Koalisi politik kultural nasionalis-NU menjadi jawaban pada pertarungan pilkada Jawa Barat," ujar Yosep melalui pesan tertulis, Kamis (16/11/2017).

Lebih lanjut Yosep menambahkan, Dedi Mulyadi dengan latar belakang nasionalis akan sangat memberikan warna positif apabila didampingi oleh Hery Haryanto Azumi yang memiliki latar belakang NU.

Menurut dia, kepemimpinan ide kultural nasionalis dan NU diyakini sangat menyentuh pada kepentingan wong cilik.

"Komitmen Hery sebagai warga NU tidak diragukan lagi. Kuat, muda dan cerdas. Ini akan bagus sekali jika dikombinasi dengan kang Dedi Mulyadi yang juga sosok muda yang mengakar dan merakyat. Jadi nasionalis yang NU dan NU yang nasionalis," tuturnya.

Baca juga : Zigzag Politik, Elektabilitas Deddy Mizwar Dilewati Dedi Mulyadi

Sementara itu, peneliti dari Lingkar Kaji Isu-isu Strategis Muhammad Syarif menuturkan, sosok Hery Haryanto Azumi patut diperhitungkan sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Barat. Dia menilai, Hery sebagai intelektual muda NU yang cukup dikenal dan memiliki modal jejaring kultur yang sangat masif di Jawa Barat. 

"Hery Haryanto Azumi itu kader muda NU level nasional. Dia juga sudah teruji kepemimpinan nasionalnya. Jaringannya juga luas. Bahkan dia sempat menjadi utusan pertemuan-pertemuan internasional mewakili kaum muda NU," akunya. 

Syarif menambahkan, jika nantinya Hery Haryanto Azumi maju di Pilkada Jawa Barat sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Barat, akan mampu meraup cukup banyak suara dari kalangan muda NU.

"Saya yakin gerakan kultur yang selama ini Hery lakukan bisa menggerakkan mesin anak-anak muda NU di Jabar. Ibaratnya mesin bisa dipanasi lagi," ucapnya.

Belum lama ini, Lembaga Survei Indocon merilis kepada media terkait Pilkada Jabar. Di dalam laporannya, Dedi Mulyadi masuk sebagai figur yang disurvei, selain Deddy Mizwar dan Ridwan Kamil.

Dedi Mulyadi mengantongi elektabilitas sebesar 15,3 persen lebih tinggi dibandingkan Deddy Mizwar yang cuma 11,9 persen. Sementara Ridwal Kamil mendapat 34,6 persen.

Baca juga : Hasil Survei Salip Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi Bilang Sakitu Ge Uyuhan

Hasil survei yang disampaikan Fajar Nursahid, direktur Eksekutif Indocon juga menyebutkan bahwa temuan tersebut tidak mutlak. Posisi Ridwan Kamil yang berpasangan dengan anggota DPR Daniel Muttaqien masih riskan. Sebab, 47 persen pemilih belum mantap dengan pilihan yang mereka tentukan. Ini artinya, potensi pemilih mengubah pilihannya sangat besar.

Strong voters-nya relatif 15 persen. Ini jauh dari cukup untuk memenangkan pilgub. Apalagi, jika berkaca pada dua pilgub yang lalu, kandidat dengan elektabilitas tertinggi justru kalah. Maka, jika ada kampanye yang masif dan terstruktur dari kandidat lain, elektabilitas Ridwan Kamil bisa tergerus," ujar Fajar.

Kompas TV Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku legowo jika DPP Golkar mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com