Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2017, 06:58 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Sejak pagi, berbagai rombongan mendatangi lapangan Merdeka Medan.

Sekitar pukul 08.00 WIB, ribuan relawan Romo Center melakukan gladi resik apel siaga. Rencananya, pukul 13.00 WIB, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Prabowo Subianto akan memimpin apel tersebut. Dia juga akan memberikan orasi poltiknya.

Antusias warga yang ingin mendengar suara dan melihat langsung Prabowo terus berdatangan. Kaum ibu yang rata-rata mengenakan gamis dan hijab panjang putih berduyun-duyun memenuhi kursi undangan atau berdiri menumpuk di pagar pembatas depan panggung.

Cuaca Kota Medan yang terik menyengat tak menyurutkan tekad mereka melihat Prabowo. Sambil menghalangi kepalanya dengan sajadah atau kain, mereka bertahan.

"Kami mau nengok Pak Prabowo, udah dari pagi kami di sini. Sengaja ngambil tempat di depan panggung biar nampak jelas mukanya," kata seorang ibu berkacamata hitam, Minggu (22/10/2017).

(Baca juga : Sebut Indonesia Negara Lemah, Prabowo Beberkan Indikatornya)

Saat matahari tepat di ubun-ubun, terdengar raungan mobil bersirine (voorijder). Semua mata terpusat pada rombongan yang datang, para peserta mengira Prabowo sudah tiba.

Karpet merah yang sudah disiapkan untuk jalan para pejabat dan dikawal ketat, tiba-tiba penuh sesak massa.

Begitu melihat pria berpeci berjalan melintasi, semuanya berteriak, "Pak Prabowo, Pak Prabowo..." Ada yang berusaha berjabat tangan, ada yang mengabadikan dengan kamera, ada yang histeris.

Setelah pria tersebut menghilang, beberapa orang seperti tersadar bahwa yang barusan lewat bukan Prabowo, melainkan Hashim Sujono Djojohadikusumo. Kekecewaan langsung terlihat di wajah mereka, kebanyakan dari kaum ibu yang sudah menunggu lama.

"Tadi ku pikir Pak Prabowo itu yang datang, rupanya adeknya. Udah panas-panasan, bukan Prabowo pulak yang datang, kecewa kali kami..." kata seorang ibu sambil menghapus keringat di dahinya.

Hashim dalam amanatnya meminta maaf atas ketidak hadiran Probowo.

"Saya lihat, banyak sekali datang hari ini ibu-ibu, emak-emak, srikandi-srikandi Romo Center dan Gerinda, juga generasi muda Tidar," ucapnya.

"Bapak Prabowo dan Gerinda ambisinya ingin melihat ibu-ibu senyum dan berbahagia karena suami anaknya punya pekerjaan. Biaya pendidikan dan kesehatan terjangkau semuanya," tambahnya.

(Baca juga : Survei Kompas: Elektabilitas Jokowi Meningkat, Prabowo Menurun)

Kalau anak dan suami tidak bekerja, lanjut dia, susah dapat istri yang bahagia. Begitu juga jika menjadi pengangguran, akan susah membiayai biaya hidup, kesehatan, pendidikan, dan biaya lain yang tinggi di negeri ini.

Jika ibu-ibu memilih menjadi TKI ke tempat-tempat yang jauh, sambung Hashim, Prabowo tak menginginkannya. Supaya ibu-ibu tetap bisa bersama suami dan anak-anaknya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com