Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesuai Adat, Gedung Tempat 7 Orang Meninggal Akibat CO Akan Dibongkar

Kompas.com - 29/09/2017, 20:14 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Gedung pertemuan di Balai Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang akan dibongkar.

Pembongkaran itu seiring dengan kejadian tujuh orang meninggal akibat menghirup karbon monoksida atau CO dari genset di dalam gedung seluas 7×17 meter pada Jumat (29/9/2017) pagi.

Kepala Desa Ngadas, Mujianto mengatakan, sesuai dengan adat Suku Tengger, sebuah suku yang mendiami desa tersebut, gedung itu harus dibongkar supaya tidak ada kejadian serupa.

"Karena di sana masuk desa adat, bangunan kita bongkar," kata Mujianto saat mengantarkan ketujuh jenazah korban ke kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang.

(Baca juga: Kronologi 7 Orang Meninggal Akibat Karbon Monoksida dari Genset)

Belum dipastikan kapan gedung itu akan dibongkar. Menurutnya, gedung itu akan dibongkar setelah penyelidikan kasus tersebut oleh kepolisian selesai.

"Di sana masih ada penyelidikan. Setelah diputuskan (oleh polisi) baru dibongkar," jelasnya.

Untuk sementara, sambung Mujianto, lahan di gedung itu akan dijadikan tempat parkir setelah gedungnya dibongkar. "Kita buat lahan parkir," katanya.

Tidak hanya itu, warga Suku Tengger mengadakan ritual 'Ngepras' terhadap korban yang meninggal dalam kejadian itu. Ritual tersebut dilakukan sesaat sebelum jenazah dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang.

Ritual itu berlangsung sekitar lima menit. Dipimpin oleh kepala suku dengan harapan tidak ada kejadian serupa. "Ritual namanya Ngepras. Harapannya tidak ada kejadian serupa," jelasnya.

Diketahui, sebanyak tujuh orang meninggal dunia di gedung pertemuan Balai Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat (29/9/2017). Mereka meninggal diduga karena menghirup karbon monoksida atau CO yang dikeluarkan oleh genset yang ada di dalam ruangan itu.

(Baca juga: Hirup Gas yang Diduga Bocor, Puluhan Warga Dirawat)

Mereka yang meninggal adalah Hasrul Trio Purnomo (29) warga Desa Mojodadi, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan; Ahmad Syaifudin warga Desa Wonorejo RT 5 RW 2 Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Lalu Moh Yusuf (21) warga Jalan Jaksa Agung Suprapto I 93d Kota Malang dan Nur Rokim (33) warga Desa Wonorejo RT 5 RW 2 Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Selain itu juga ada Jumadi (33) warga Desa Gedogwetan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang; Imam (19) warga Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dan Iriawan atau Cak Ir warga Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Lima dari tujuh korban meninggal itu adalah pekerja bangunan, sementara dua lainnya, yakni Hasrul Trio Purnomo dan Moh Yusuf merupakan teknisi operator seluler Telkomsel yang tengah menginap di lokasi itu.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com