Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2017, 20:20 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Dalam proses rekonstruksi kasus tewasnya Hilarius Christian Event Raharjo (15), terungkap jika korban sempat dipukul secara bertubi-tubi oleh tersangka AB alias BV sebelum tewas.

Tersangka mengarahkan pukulan telak di pipi sebanyak tiga kali serta satu tendangan ke arah perut yang menyebabkan korban terkapar dalam kondisi sekarat.

"Pas jatuh, dia (korban) saya tendang perutnya. Saya tahan tangannya pake lutut, terus pukul pipinya tiga kali," kata tersangka kepada polisi saat proses rekonstruksi berjalan, Senin (25/9/2017).

Tersangka menyebut, jika dirinya saat itu disuruh oleh salah satu seniornya yang juga telah menjadi tersangka berinisal HZ untuk menghajar korban sampai KO. "Di belakang saya ada yang bilang belum KO itu, hajar terus. Pas udah gitu datang wasit," ungkap tersangka lagi.

(Baca juga: Soal Siswa Duel ala Gladiator, KPAI Minta Masyarakat untuk Peka)

Dari rekonstruksi itu juga diketahui jika korban masih bernapas setelah dihajar habis-habisan meski sudah dalam keadaan sekarat.

Tersangka bersama siswa-siswa lainnya yang berada di lokasi kejadian langsung membawa korban ke gazebo yang terletak tidak jauh dari Taman Palupuh, tempat duel ala gladiator itu diadakan.

Sementara itu, Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Ahmad Choerudin mengatakan, dalam rekonstruksi yang dilakukan di Taman Palupuh, Kota Bogor itu, pihaknya menghadirkan 14 saksi dan empat tersangka berinisial AB, MS, HZ, TB.

Choerudin menuturkan, proses rekonstruksi itu dilakukan untuk memperkuat alat bukti berupa keterangan dari para tersangka dan saksi-saksi.

"Ada 14 adegan dalam rekonstruksi ini. Tahapan-tahapan sudah kita lakukan. Untuk BAP awal sampai rekonstruksi tidak ada perbedaan. Jadi tersangka dan saksi menjelaskan apa adanya," jelas Choerudin.

(Baca juga: Kasus Duel Ala Gladiator di Sekolah, 3 Alumni dan Siswa Jadi Tersangka)

Ia menambahkan, korban sudah tidak bernyawa ketika berada di atas motor saat perjalanan ke rumah sakit. "Saat di TKP masih ada napas, saat digotong itu dibawa ke rumah sakit sudah meninggal. Ditendang di perut dulu baru dipukul pipinya," tuturnya.

Polisi, sambung dia, masih memburu satu tersangka lainnya berinisial F. "Kita akan proses sesuai hukum yang berlaku. Kita masih memburu satu pelaku lagi," pungkas dia. 

Kompas TV Kepastian Hilarius Chistian Raharjo tewas akibat kekerasan, didapat setelah polisi mengotopsi korban.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com