Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Kubu Djan Farid Desak Pemerintah Kirim TNI ke Myanmar

Kompas.com - 06/09/2017, 22:19 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Tengah kubu Djan Farid mendesak pemerintah Indonesia mengambil langkah nyata untuk mencegah kebrutalan militer Myanmar terhadap warga sipil Rohingya di Rakhine.

Caranya dengan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian dari TNI ke Myanmar. PPP menyarankan hal tersebut karena yang dialami etnis Rohingya sudah di luar batas kemanusiaan.

"Sementara yang dilakukan pemerintah RI hanya menolong korban kekerasan, bukan mencegah agar tidak terjadi kekerasan. Makanya langkah mengirimkan obat-obatan dinilai masih kurang efektif," ujar Mukhlis Mursidi, Sekretaris DPW PPP Jateng, dalam siaran persnya, Rabu (6/9/2017).

DPW PPP Jateng juga meminta masyarakat tidak terpancing dengan yang terjadi di Rohingya. Jangan melakukan aksi-aksi yang tidak terukur. Jika ingin menyampaikan rasa kepedulian, bisa dilakukan dengan menggalang dana bantuan atau dengan doa bersama.

"Jangan melakukan tindakan yang justru kontraproduktif," ucapnya.

(Baca juga: Fadli Zon Minta Pemerintah Lebih Aktif dalam Diplomasi Terkait Rohingya)

Seperti yang dilakukan PPP Jawa Tengah kali ini. Mereka menggelar doa bersama agar penduduk Rohingya yang sedang teraniaya segera diberi pertolongan oleh Allah SWT.

Pihaknya mengutuk keras tragedi kemanusiaan di Rohingnya, terlebih banyak korban jiwa berjatuhan dari wanita dan anak-anak yang tidak berdosa.

"Kami menginstruksikan kepada DPC PPP Kabupaten/Kota se Jawa Tengah untuk menggelar Istighotsah untuk keselamatan penduduk Rohingya," ujarnya.

Acara yang digelar di ponpes milik KH Wafi Maimun Zubair tersebut, dihadiri oleh Forum Ulama Ka'bah se-Jawa Tengah, serta fungsionaris DPC PPP se-Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kompas TV Pengungsi Rohingya Terjebak di Perbatasan Myanmar-Banglades
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com