SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasa jengkel atas kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap kepala daerah di Jawa Tengah.
Selasa (29/8/2017) kemarin, KPK menangkap lagi satu kepala daerah dari Jateng, yaitu Wali Kota Tegal Siti Masitha.
Menurut Ganjar, jika mentalitas pejabat daerah tidak berubah menjadi lebih baik, ia bakal mendukung dan meminta KPK terus turun ke daerah untuk melakukan operasi tangkap tangan.
"Kalau masih banyak yang 'nyolong' (mentalitas mencuri), saya dukung KPK untuk sering-sering ke Jawa Tengah, lakukan OTT, " kata Ganjar, melalui pesan elektronik, Rabu (30/9/2017).
(Baca juga: Terakhir Lapor pada 2013, Harta Kekayaan Wali Kota Tegal Rp 1,4 Miliar)
Pihaknya ingin agar para pejabat daerah menahan diri dari perilaku koruptif. Ia pun akan menemui para pejabat Kota Tegal, Kamis (31/8/2017), untuk konsolidasi internal. Dalam pertemuan itu, Ganjar akan mengingatkan agar tidak bermain-main dengan korupsi.
Sebelum Wali Kota Tegal Siti Masitha, KPK operasi tangkap tangan Bupati Klaten Siti Hartini, tepatnya Desember 2016. Sri saat ini dituntut 12 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar atau 1 tahun kurungan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Semarang.
Pada bulan yang sama, KPK juga mengggelar OTT terhadap Sekretaris Daerah Kabupaten Kebumen Adi Pandoyo. Kasus Adi baru akan diputus dalam persidangan Senin (3/8/2017).