Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluru yang Lukai Petani Hingga Tewas Diduga Milik Prajurit TNI AU

Kompas.com - 08/08/2017, 17:52 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan, peluru yang melukai pipi kanan seorang petani hingga tewas diduga rekoset peluru milik prajurit Bataliyon 464 Paskhas TNI AU.

Saat kejadian, TNI AU tengah latihan di Lapangan Tembak Patriot Sejati milik TNI AU di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

"Diduga kena rekoset peluru," katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/8/2017).

Yade menjelaskan, Provost TNI AU sudah mengecek sekitar lokasi lapangan tembak sebelum latihan tembak dimulai. Namun tiba-tiba ada seorang petani yang terkena peluru pada jarak sekitar 500 meter dari lokasi lapangan tembak.

(Baca juga: Seorang Petani Tewas dengan Luka Tembak di Pipi Kanan)

 

"Sebelum menembak sebenarnya dari Provost TNI AU sudah keliling ngecek TKP supaya tidak ada orang. Tidak tahu tiba-tiba kok ada seperti itu," ujarnya.

Saat ini, kasus tersebut ditangani POM TNI AU. Sebab kuat dugaan, peluru yang mengenai pipi kanan korban berasal dari prajurit TNI AU.

"Kalau diduga pelakunya TNI AU nanti dari POM AU," jelasnya.

Diketahui, Adimoro alias Buawi (45) seorang petani asal Dusun Pakel RT 5 RW 3 Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang tewas setelah mengalami luka tembak di bagian pipi kanannya, Selasa (8/8/2017).

Ketika itu, korban sedang berladang pada jarak 500 meter dari Lapangan Tembak Patriot Sejati milik TNI AU.

Kompas TV Jenazah Indra Yani yang menjadi korban penembakan oknum Polres Lubuklinggau, Senin (24/4) sore langsung dimakamkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com