Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Ingin Guru Juga Punya Waktu Perhatikan Anak Kandungnya

Kompas.com - 20/07/2017, 15:02 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi berharap bahwa guru tidak hanya sibuk mendidik siswa, tetapi bisa ikut mendidik anak-anaknya.

Harapan itu segera terealisasi jika program sekolah lima hari terlaksana di semua penjuru negeri.

"Jangan perhatikan anak-anak orang terus, anak sendiri juga. Dua hari saya kira membantu," kata Muhadjir saat memberi pengarahan kepada 3.000 guru di Kota Semarang, Kamis (20/7/2017).

Libur dua hari pada Sabtu dan Minggu akan meningkatkan kebersamaan di dalam keluarga. Selama ini, lanjut Muhadjir, seorang guru terlalu sibuk mengajar orang lain, tapi terkadang lupa mengajari anaknya sendiri.

Oleh karena itu, libur dua hari menjadi momentum untuk lebih mendidik anak di dalam keluarga.

“Dua hari jadi kesempatan. Agar guru juga punya waktu memperhatikan anaknya. Anggaran yang triliunan di Kemendikbud juga bisa diserap,” tambah guru besar Universitas Negeri Malang ini.

(Baca juga: Ditolak di SMA Negeri karena Sistem Zonasi, Siswa Ini Telepon Mendikbud)

Sekolah lima hari, menurut dia, telah disesuaikan dengan hari libur umum dan para pekerja aparatur sipil negara agar ada waktu untuk keluarga. Penyesuaian hari libur itu atas perintah Presiden di dalam rapat kabinet pada 3 Februari 2017.

“Agar ada waktu keluarga, interaksi anak dengan keluarga. diputuskan mensinkronkan hari libur sekolah dan hari libur umum,” tambahnya.

Sekolah lima hari sendiri merupakan bagian dari pendidikan karakter yang dicanangkan pihak kementerian ketika mengimplementasikan Nawacita Jokowi.

Ada empat program dalam pendidikan yang diimplementasikan dari Nawacita, yaitu percepatan Kartu Indonesia Pintar (KIP), revitalisasi SMA-SMK, pendidikan karakter dan peninjauan ujian nasional.

“Pendidikan karakter ini yang belum,” tambahnya lagi.

 

Kompas TV Kemendikbud akan mengevaluasi kekurangan ini  untuk melakukan perbaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com