Larung Sesaji, Pesta Syukur Nelayan di Pati

PATI, KOMPAS.com - Pesta budaya di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ditandai dengan pelarungan atau pelepasan sesaji di lautan Jawa. Dua unit replika kapal beserta sejumlah makanan itu dilarung di perairan laut lepas.

Larung sesaji digelar di Kantor Otoritas Syahbandar Pelabuhan Juwana, Pati, Minggu (2/7/2017) pagi. Ratusan masyarakat menikmati suguhan pawai budaya yang digelar rutin seusai lebaran.

Pawai budaya berawal di titik Kecamatan Juwana lalu diarak hingga dermaga pelabuhan. Di lokasi terakhir, seremonial acara larung sesaji dilakukan, termasuk memasukkan dua replika ke dalam kapal untuk dibuang ke laut.

Sejumlah pihak ikut hadir dalam prosesi itu, termasuk Bupati Pati Haryanto, Kapolres Pati hingga komandan Kodim Pati.

Camat Juwana Teguh Widi mengatakan larung sesaji dilakukan sebagai bentuk syukur para nelayan. Larung berupa sedekah laut dilakukan setahun sekali di hari ke delapan Lebaran.

Sedekah laut di Juwana dilakukan para nelayan di lima desa, yaitu Desa Bumirejo, Desa Kedung Pancing, Desa Bajumulyo, Desa Bendar dan Desa Trimulyo.

"Ini syukuran nelayan melaut di tahun 2017," kata Teguh.

Sejumlah nelayan pun terlihat ikut melepas sesajian di kapal-kapalnya masing-masing. Menggunakan kapal kecil, mereka mendekati bibir pantai dan meleburkan bahan makanan ke lautan.

Salah satu kapal yang melakukan praktek itu KM Artha Mina Barokah. Sejak pukul 07.00 WIB, kapal itu mendedak ke lautan.

Sejumlah tumpeng makanan berada di tengah kapal untuk dimakan bersama-sama. Para pengunjung juga ikut dalam kapal dan menyantap makanan bersama.

Seremoni larung sesaji secara resmi dilakukan saat Bupati Pati Haryanto ke lokasi acara. Haryanto melepas pesta budaya itu sembari berharap agar tradisi terus berjalan dan tetap dilestarikan.

"Tradisi ini perlu dilestarikan," ujar Haryanto.