Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2017, 11:07 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Aco Botto alias Wahab, pembunuh bayaran akhirnya ditangkap setelah buron selama hampir dua pekan.

Aco ditangkap petugas Reserse Kriminal Polres Polewali Mandar, Sulawesi Barat, di tempat persembunyiannya di salah satu rumah di Desa Tammajarra, Kecamatan Tinambung, Polewali Mandar, Selasa (27/6/2017).

Aco merupakan tersangka pembunuh Abdul Waris (60), seorang juragan kuda di Desa Ugi Baru, Kecamatan Mapilli.

Tersangka mengaku membunuh atas suruhan Hajja Nurliah (55), istri korban, dengan imbalan Rp 14 juta .

"Pertama Rp 2 juta sebagai tanda jadi. Setelah saya eksekusi, saya dibayar lagi Rp 12 juta," aku Aco.

Pembunuhan itu dilakukan bersama empat tersangka lain yang sudah ditangkap polisi sehari sebelum Lebaran. Selain istri, anak korban juga terlibat pembunuhan.

Aco mengaku membunuh Abdul Waris tidak lama setelah korban menerima hasil penjualan kuda dari seorang pembeli.

Aco menghantam berkali-kali kepala dan leher korban dengan sebuah balok kayu.

Menurut Aco, istri korban juga ikut melakukan pemukulan terhadap Abdul Waris.

Setelah membunuh, Aco kemudian melarikan diri ke sejumlah lokasi di Sulawesi Barat. Ia berpindah-pindah tempat, salah satunya pernah bersembunyi di sebuah gubuk di sawah.

Menurut polisi, tersangka melawan ketika hendak ditangkap. Akhirnya, ia ditembak.

Dari tangan tersangka, polisi menyita uang Rp. 6.370.000, yang diduga sisa hasil bayaran membunuh.

Kepada polisi, Nurliah mengaku menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh suaminya lantaran sakit hati.

Korban dituding ringan tangan dan jarang memberi nafkah sejak kawin lagi.

Kasus ini terbongkar setelah polisi menemukan tumpukan uang Rp 16 juta dari gulungan sarung di badan Nurliah. Polisi curigai istri korban.

Setelah diinterogasi, Nurliah mengaku uang tersebut hasil penjualan kuda yang baru diterima suaminya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com