SURABAYA, KOMPAS.com - Handoyo, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendaftar sebagai calon gubernur Jawa Timur, Senin (12/6/2017). Untuk membayar uang pendaftaran Rp 100 juta, para pendukungnya patungan.
"Total uang yang kami kumpulkan dari semua pendukung sebesar Rp 100 juta lebih Rp 7 juta. Yang Rp 7 juta akan dimasukkan ke rekening atas nama relawan," kata Erjik Bintoro, Koordinator Relawan Suhandoyo, seusai mendaftar di kantor DPD PDI-P Jatim.
Majunya Suhandoyo diakuinya sempat mengalami kebimbangan. Namun karena dorongan pendukung dari internal maupun kerabat dari luar PDI-P, terkumpullah uang pendaftaran itu sebagai bentuk dukungan awal.
"Dana itu terkumpul secara sukarela. Karena kami yakin, figur Suhandoyo layak menjadi pemimpin di Jawa Timur," tambahnya.
(Baca juga: Hasto: Arah Politik PDI-P pada Pilkada Jatim Searah dengan NU)
Dia yakin, figur Suhandoyo di Jawa Timur tidak kalah populer dengan kader-kader PDI-P lainnya. Sebab Handoyo pernah menjabat anggota DPRD Jawa Timur dua periode.
"Kita lihat nanti hasil surveinya bagaimana, bisa sebagai cagub dan cawagub," terangnya.
Pendafaran cagub dan cawagub dari PDI-P sendiri tinggal dua hari. Hingga kini, sudah ada tiga orang yang mendaftar. Di hari pertama pendaftaran, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Kusnadi mendaftar.
Gus Ipul yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Jawa Timur mendaftar sebagai calon gubernur. Sementara Kusnadi yang saat ini menjabat Ketua DPD PDI-P Jawa Timur itu mendaftar sebagai cawagub.
(Baca juga: Survei Pilkada Jatim: Gus Ipul 32,29 Persen, Risma 27,08 persen)
Pendaftar baik sebagai cagub maupun cawagub wajib membayar uang pendaftaran sebesar Rp 100 juta untuk uang gotong royong survei. Tingginya jumlah uang pendaftaran juga untuk mengukur sejauh mana kesungguhan calon untuk maju melalui PDI-P.