Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Duet Gus Ipul-Risma di Pilkada Jatim 2018

Kompas.com - 09/06/2017, 16:43 WIB
Achmad Faizal,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah resmi menyatakan dukungannya kepada Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Timur 2018.

Namun hingga saat ini, baik PKB maupun Gus Ipul – biasa Saifullah Yusuf dipanggil – belum menentukan pendampingnya untuk maju sebagai calon wakil gubernur.

Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar menyebutkan, jika partainya dapat berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Jatim, maka akan menjadi koalisi yang paling ideal. Koalisi tersebut, menurut dia,  sudah mewakili potret kultur politik Jatim, yakni kekuatan politik religius dan nasionalis.

"Religius diwalili PKB, nasionalis diwalili PDIP, inilah kultur politik asli Jatim," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (8/6/2017) malam.

Kader terbaik PDIP pun mulai disebut-sebut sebagai calon wakil gubernur Gus Ipul. Muncullah nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Wali Kota yang memiliki segudang prestasi di level nasional bahkan internasional.

Bahkan PDIP Surabaya berencana mendaftarkan Risma di proses penjaringan cagub/cawagub PDIP Jawa Timur dalam waktu dekat. Keputusan itu sesuai hasil rapat pengurus PDIP Surabaya pekan lalu.

"Sesuai intruksi dari DPD PDIP Jatim, semua pengurus DPC diminta mendaftarkan kader terbaiknya sebagai cagub/cawagub Jatim. Risma adalah kader terbaik PDIP Surabaya, dan merupakan figur kepala daerah terbaik," kata Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Syaifudin Zuhri.

Rencana PDIP Surabaya mendaftarkan Risma untuk bertarung di pilkada Jatim bakal tidak lancar. Karena Risma mengaku sudah bertemu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk membicarakan namanya yang santer disebut bakal "running" pilkada Jatim.

Usai pertemuan, Risma pun yakin bukan dirinya yang dipilih Megawati sebagai figur yang akan bertarung di pilkada Jatim. Kepastian itu kata Risma sudah disampaikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada dirinya. "Saya sudah ketemu Bu Mega, dan Bu Mega sudah setuju bukan aku," kata Risma.

Kepada Megawati, Risma mengaku sudah mengungkapkan betapa dia masih disibukkan dengan tugasnya sebagai wali kota Surabaya hingga 2020. "Saya bilang pekerjaan rumah saya masih banyak. Pengangguran dan kemiskinan masih ada di Surabaya," terangnya.

Kata Risma, dia terikat sumpah dengan warga Surabaya untuk menjadi pemimpin hingga masa jabatannya usai. "Sumpah saya pakai nama Tuhan lho. Enggak main-main," jelasnya.

Baca juga: Risma: Bu Mega Sudah Setuju Bukan Aku yang Maju di Pilkada Jatim

Terpisah, Gus Ipul mengaku pasrah akan "dijodohkan" dengan siapa saja pada pilkada Jatim tahun depan. Dia bahkan tidak berani memberikan kreteria tentang figur yang akan digandengnya nanti.

Dia yakin, calon wakil gubernur yang akan diberikan mitra koalisi nantinya adalah figur terbaik untuk membawa Jatim kedepan menjadi lebih baik, termasuk jika PDIP nanti memilih Risma.

"Soal nama cawagub itu nanti terserah partai koalisi, saya tidak berhak menentukan nama," kata Wakil Gubernur Jawa Timur yang pernah menjabat menteri pembangunan daerah tertinggal era Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Di mata Gus Ipul, Risma adalah figur kepala daerah yang berhasil memajukan daerahnya. "Bu Risma adalah figur kepala daerah berprestasi dan berhasil mengharumkan nama Surabaya hingga ke mancanegara," ucapnya.

Baca juga: Di Balik Viral Foto Gus Ipul Cium Tangan Megawati

Hitung-hitungan

Sementara itu pengamat politik yang juga Ketua Program Studi Magister Ilmu Sosial Universitas Brawijaya Malang, Wawan Sobari mengatakan, sosok Gus Ipul membutuhkan pendamping yang secara manajemen pemerintahan sudah terbukti. Menurut dia, Gus Ipul merupakan sosok yang merakyat. Namun ia lemah di bidang manajerial kepemimpinan.

Ia lantas mencontohkan duet Soekarwo dan Gus Ipul...

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com