Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Minta Dukungan Ulama untuk Menjaga Keutuhan Indonesia

Kompas.com - 07/06/2017, 08:15 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

REMBANG, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan safari Ramadhan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Selasa sore (6/6/2017) kemarin.

Di Rembang, Tito secara khusus meminta dukungan para ulama, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus dan KH Maemun Zubair atau Mbah Moen. Kepada dua ulama itu, Tito minta dukungan untuk bersama-sama menjaga NKRI. Ia tak ingin negara pecah karena persoalan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

"Kita jaga NKRI apapun terjadi, harus sama-sama kita jaga NKRI. Jangan sampai bangunan runtuh," ujar Tito di Pondok Pesantren Radhlatul Thalibin, Leteh, Kabupaten Rembang.

Baca juga: Kapolri: Dari Dulu Saya Ingin Ketemu Gus Mus

Menurut Tito, ajaran agama berisi pesan-pesan kecintaan dan perdamaian. Mengutip sebuah buku, Distractive Power of Religion bahwa agama hadir untuk membangun nilai-nilai konstruksitf untuk kecintaan dan kedamaian manusia.

Oleh karenanya, ajaran agama tidak sepatutnya diinterprestasikan untuk kepentingan diri sendiri dan politik.

Jenderal bintang empat ini pun berharap mendapat nasihat, ceramah dan arahan dari ulama sebagai upaya menyejukkan pribadi, menyejukkan masyarakat.

Nasihat dari para ulama itu, kata Tito, untuk menguatkan bahwa Islam merupakan agama untuk menyejahterakan dan mendamaikan dunia.

"Kami ke sini, kami ingin mendengar dan meyakini tempat ini tempat menyejukkan, bukan hanya masyarakat Rembang, tapi bangsa Indonesia. Bahwa agama Islam itu rahmatan lil alamin," tambahnya.

Soal perdamaian ini, mantan Kapolda Metro Jaya ini bercerita pengalaman bertemu dengan Presiden Afghanistan yang memuji keunikan Indonesia. Menurut dia, Indonesia dipuji karena berhasil mengelola perbedaan.

"Presiden Afganistan menyatakan mereka merdeka duluan, 90 persen warga Afganistan muslim. Tapi yang terjadi sekarang semua provinsi di Afganistan terjadi perang sampai hari ini," tambahnya.

Baca juga: Safari Ramadhan, Kapolri Sambangi Gus Mus di Rembang

Lantaran dalam kondisi tak stabil itu, negara itu mengalami kemunduran dalam berbagai hal. Investor di negara itu juga mulai mundur karena konflik yang terjadi.

"Di situlah, kita harus bersyukur. Tahun 1945 Indonesia merdeka, di situ kita masih survive dalam NKRI," tambahnya.

Kompas TV Kapolri Bentuk Patroli Dunia Maya Pantau Pelanggaran Hukum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com