Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cangkok Mata, Harapan Yusuf yang Buta karena Lemparan Telur Saat Ulang Tahun

Kompas.com - 31/05/2017, 20:58 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Muhammad Yusuf Permana, remaja yang mengalami buta di mata kirinya setelah dilempar telur oleh teman-temannya saat berulang tahun, masih harus bersabar menunggu operasi cangkok mata.

Pasalnya, sejauh ini, pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta belum mendapat persediaan dari bank mata. Kondisi itu membuat Yusuf harus menunggu kepastian kapan operasi cangkok matanya dapat dilakukan.

"Kata dokter, untuk operasi cangkok matanya belum tahu, karena masih menunggu persediaan dari bank mata. Jadi belum tahu kapan bisa dimulai operasi. Tinggal nunggu kabar dari pihak rumah sakit aja," ujar Yusuf.

Yusuf menyebut, biaya yang diperlukan untuk operasi mata kirinya berkisar Rp 50 juta. Itu pun tidak tercover dengan Bantuan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Ia mengatakan, untuk beli donor matanya saja sekitar Rp 5 juta sampai Rp 20 juta, belum lagi biaya perawatan lainnya.

"Waktu masih berobat di RS Harapan Bunda, saya tanya-tanya, ya biayanya sekitar segitu. Tapi di RS Harapan Bunda kan tidak ada alat-alatnya, jadi di rujuk ke Rumah Sakit Cipto," tuturnya.

Yusuf yang sudah menjadi anak yatim piatu disaat usianya masih lima tahun, bukannya tak mau sembuh. Sudah tiga rumah sakit didatangi agar mata kirinya dapat melihat dengan normal lagi.

(Baca juga: Kisah Yusuf, Siswa SMK yang Buta Setelah Dilempar Telur Saat Ulang Tahun)

Awal berobat, ia mencoba penyembuhan ke sebuah klinik. Di sana (klinik) matanya tak menunjukkan kesembuhan. Ia bersama keluarganya kemudian berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Di RSUD Cibinong, Yusuf disarankan harus segera dioperasi. Hasil pemeriksaan dokter di RSUD Cibinong, lanjut Yusuf, banyak bakteri di mata kirinya akibat lemparan telur itu. Besar kemungkinan, hal terburuknya adalah mata kiri Yusuf harus diangkat sebab retinanya bolong.

"Waktu dibilang harus diangkat matanya, saya nolak. Kalau diangkat kan gak ada matanya gitu, mas," katanya.

Yusuf kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta untuk segera mendapat penanganan medis yang lebih baik. Di sini, ia menjalani pengobatan selama dua bulan.

Ada perkembangan baik setelah berobat ke RS Harapan Bunda. Namun, kondisi itu belum dikatakan baik, sebab ia harus menjalani operasi jika ingin dapat melihat normal kembali. Dia kemudian dirujuk lagi ke RS Cipto untuk segera menjalani operasi cangkok mata.

"Intinya, saya mau cepat-cepat operasi. Kalau cuman cangkok mata, nggak apa-apa. Asal jangan mata saya diangkat," tutur dia.

Remaja penyuka olahraga futsal ini menjelaskan, dari hasil pembicaraanya dengan dokter di RS Cipto, jika nantinya operasi cangkok mata dilakukan, ia masih harus berobat jalan.

Sebab, kata Yusuf, dokter menyarankan jika ingin hasilnya maksimal, harus sering dilakukan pengontrolan paska operasi cangkok mata.

"Kata dokter di RSCM, setelah dioperasi masih harus berobat jalan kurang lebih setahun. Nanti kan dibuka jahitannya. Emang nggak cepet sih kalau cangkok mata," ungkap dia.

 

Kompas TV Meski Buta, Pemuda Ini Jago Main Skateboard
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com