Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dihargai saat Pelantikan Kepala Daerah Jadi Salah Satu Alasan Dankor Brimob Maju di Pilkada Maluku

Kompas.com - 27/05/2017, 21:08 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Komandan Brimob Polri, Irjen Pol Murad Ismail membeberkan sejumlah alasan dirinya memilih maju ke Pilkada Maluku 2018 mendatang.

Murad mengaku awalnya semua dia ragu untuk maju ke Pilkada Maluku. Namun setelah mempertimbangkan secara matang, dia pun memutuskan untuk maju.

“Awalnya saya ragu-ragu tapi saya melihat ketidakpastian di Maluku akhirnya saya memutuskan untuk maju,” kata Murad kepada wartawan seusai mengembalikan berkas pendaftaran sebagai bakal calon gubernur Maluku di kantor DPD PDI-Perjuangan Maluku, Sabtu sore (27/5/2017).

Baca juga: Maju di Pilkada Maluku, Dankor Brimob Ambil Formulir di PDI-P

Dia mengungkapkan, Maluku hingga kini belum mampu keluar dari sejumlah masalah pelik seperti kemiskinan dan sejumlah masalah sosial lainnya. Karena itu, Murad bertekad akan melakukan sejumlah perubahan di Maluku jika terpilih sebagai gubernur nanti.

“Maluku ini masih menduduki peringkat ke-4 provinsi termiskin di Indonesia, tapi nomor satu paling bahagia. Ke depan saya ingin adanya perubahan di daerah ini,” terangnya.

Dia mengungkapkan kekayaan alam di Maluku sangatlah berlimpah. Sayangnya pemimpin di Maluku saat ini belum mampu mengelola kekayaan itu untuk kepentingan seluruh warga di daerah tersebut.

“Maluku harus berubah, kita punya kekayaan alam yang melimpah. Saya pernah berbicara dengan seorang pengusaha dari Norwegia dia tanya asal saya dan saya jawab dari Maluku, dia bilang daerahmu itu sangat kaya bahkan 10 kali lipat lebih kaya dari Brunei Darusalam, jadi memang seharusnya Maluku ini tidak miskin lagi,” ungkapnya.

Menurut Murad, alasan lainnya mengapa dia memutuskan maju ke Pilkada Maluku 2018 adalah perlakuan pemerintah Provinsi Maluku yang dinilainya berlebihan saat acara pelantikan empat kepala daerah baru-baru ini di Ambon.

Saat itu, kata Murad, pemerintah Provinsi Maluku dinilainya tidak menghargai dirinya selaku seorang pejabat negara.

"Saya ini pejabat negara, saya Komandan Korps Brimob Polri, tapi saat saya menghadiri undangan pelantikan empat kepala daerah waktu itu ada seorang penerima tamu menahan saya dan memberikan tempat duduk saya di bagian belakang, tentu ini sangat tidaklah elok,” ungkapnya.

Kompas TV PKB Usung Satu Nama Jadi Cagub Jawa Timur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com