Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Stabilkan Harga, Pemkab Semarang Kaji Penanaman Bawang Putih

Kompas.com - 27/05/2017, 09:14 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Asof, meminta pemerintah daerah mengkaji kemungkinan menanam bawang putih di wilayah Kabupaten Semarang.

Sebab, selama ini Kabupaten Semarang diklaim sebagai wilayah yang sulit ditanami bawang putih.

Jika bawang putih bisa ditanam di wilayah Bumi Serasi tersebut, maka hal ini akan menjadi solusi yang permanen atas mahalnya harga bawang putih di pasaran saat ini.

"Buktinya di wilayah Kabupaten Semarang juga bisa ditanami bawang merah dan itu subur. Jadi Pemkab Semarang perlu mengkaji mana wilayah yang bisa ditanami bawang putih," kata Asof, Jumat (26/5/2017).

Sedangkan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Semarang, Urip Triyogo mengatakan, sejauh yang dia ketahui di wilayah Kabupaten Semarang tidak ada daerah pertanian yang cocok untuk penanaman bawang putih.

"Belum ada yang menanam bawang putih di tempat kita," kata Urip.

Namun, pihaknya tetap akan mengkaji kemungkinan ada daerah yang bisa ditanami bawang putih. Ia sepakat jika salah satu solusi mengatasi harga bawang putih yang mengalami lonjakan tidak wajar ini adalah dengan menanam sendiri.

"Kami akan kaji lagi daerah mana yang bisa ditanami bawang putih. Kalau bisa memproduksi sendiri, otomatis kita tidak khawatir dan harganya pasti juga akan stabil," ujarnya.

Sementara itu pantauan di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Semarang, harga bawang putih mencapai Rp 70 ribu per kilogram. Kenaikan ini berlangsung dua pekan menjelang bulan Ramadhan.

"Kalau hari biasa, harga Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu. Sekarang mencapai Rp 70 ribu per kilonya," kata Lastri (52), salah satu pedagang di Pasar Bandarjo, Ungaran.

Asof sebelumnya menilai kenaikan harga barang putih saat ini sangat tidak wajar. Ia meminta Pemkab Semarang segera turun tangan untuk mengatasi harga bawang putih yang melonjak tajam memasuki bulan puasa ini.

"Bawang putih Rp 70.000 perkilogram itu tidak wajar, dan Pemkab Semarang harus segera bertindak. Kasihan rakyat kecil," ujar Asof.

(Baca: Bawang Putih Tembus Rp 70.000, Pemerintah Diminta Operasi Pasar)

Dia mensinyalir tingginya harga bawang putih di pasaran merupakan permainan para tengkulak. Mereka sengaja melakukan penimbunan untuk dikeluarkan di pasaran pada bulan puasa hingga Lebaran mendatang dengan standar harga mereka sendiri.

Praktik kotor ini mereka lakukan untuk mendulang keuntungan yang besar. Sebab, konsumsi masyarakat terhadap bahan pokok termasuk bawang putih selama bulan puasa akan tinggi.

"Ini bukan hanya bawang putih saja. Setiap memasuki puasa harga beras, daging, bawang merah, gula, telur, komoditas yang menjadi kebutuhan rakyat kecil dipermainkan oleh tengkulak," ujarnya.

Kompas TV Polisi Temukan Penimbunan Ratusan Ton Bawang di Bekasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com