Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Benar-benar Kehilangan Kiper Andalan"

Kompas.com - 18/05/2017, 14:52 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Pratu Ibnu Hidayat (25) anggota TNI dari satuan Yon Arhanud 1 Kostrad yang meninggal saat menjalani latihan PPRC TNI di Kepulauan Natuna, dikenal sebagai pribadi yang taat kepada orang tua dan tekun beribadah.

Kabar meninggalnya anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Suwarman dan Yusro itu, merupakan duka mendalam bagi keluarga besarnya. Terlebih istri almarhum, Andriyani. Ia terlihat sangat terpukul dengan kepergian suami yang dicintainya itu.

Bahkan istri almarhum sempat menangis histeris saat jenazah suaminya tiba di rumah duka di Dukuh Dongko RT 06 RW 02, Desa Kebon Batur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jateng, Kamis (18/5/2017) pagi.

Anak semata wayang almarhum, Puput Putri (1,5) seakan ikut merasakan duka. Ia tertidur dalam gendongan sang bibi, Suwarti (37), selama kedatangan jenazah hingga prosesi pemakaman selesai.

(Baca juga: 4 Anggota TNI Tewas dan 8 Terluka Saat Latihan Tembak Meriam)

 

Mastur (48), kakak pertama almarhum mengatakan, keluarga sempat terkejut begitu mendapat kabar bahwa adiknya terkena musibah saat menjalani latihan.

Sebelum berangkat latihan dua minggu lalu, adik bungsunya itu sempat berpamitan kepada ibunya agar didoakan selama mengikuti latihan.

"Dapat informasi Ibnu kena musibah, kami deg-degan. Namanya adik mas. Tidak ada firasat apa-apa. Ya cuma minta doa restu bapak dan ibu, " kata Mastur yang juga Babinsa Kuripan, Kecamatan Karangawen, Demak.

Tahun 2010 atau setahun setelah lulus SMA, Pratu Ibnu Hidayat masuk menjadi anggota TNI atas kemauannya sendiri. Selama tujuh tahun, ia bertugas di Batalyon Arhanud 1 Kostrad Tangerang, Jawa Barat. Bersama sang istri ia pun tinggal di asrama.

Setiap ada kesempatan cuti maupun libur Lebaran, dia bersama istri dan anaknya selalu pulang ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan keluarga.

"Sebagai kakak tertua, saya selalu nasehati agar hati-hati dalam bersikap maupun saat tugas. Selama ini dia baik, tidak pernah ada pelanggaran," ujarnya.

"Saya juga prajurit, jadi cukup hapal dengan latihan itu. Kami bisa memahami, semua itu sudah risiko sebagai seorang prajurit," tambahnya.

(Baca juga: Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah TNI Korban Latihan Tembak Meriam)

 

Di mata keluarga maupun tetangga, almarhum dikenal sebagi pribadi yang supel, mudah bergaul, dan aktif mengikuti kegiatan kampung. Bahkan setiap pulang kampung, dia selalu menemui teman-temannya hanya untuk bercanda atau bermain bola, hobinya sejak kecil.

"Di kampung sae kok, mboten remen neko-neko (di kampung baik kok, tidak suka aneh aneh). Aktif kegiatan kampung juga, " kata Hariyadi (40) Ketua RT setempat.

"Hobinya main bola, mas Ibnu itu biasanya jadi kiper (penjaga gawang). Kami benar-benar kehilangan kiper andalan di kampung sini, " ujarnya. 

(Baca juga: Prajurit TNI Tewas Saat Latihan, Ketua Komisi I Minta Evaluasi Perawatan Alutsista)

Kompas TV Diduga empat orang dari Satuan Arhanud Kostrad Kepulauan Riau tewas saat menjalankan latihan gabungan PPRC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com