Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapaknya Dibongkar, Pedagang Lempari Satpol PP dengan Sayur

Kompas.com - 11/04/2017, 13:21 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Penertiban lapak pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Mardika Ambon diwarnai kericuhan antara petugas Satpol PP pemerintah Kota Ambon dengan para pedagang di pasar tersebut, Selasa (11/4/2017).

Mulanya penertiban berlangsung tertib, namun saat petugas Satpol PP mencoba membongkar paksa sejumlah lapak di depan pasar Ikan Arumbae, para pedagang yang tidak terima langsung memberikan perlawanan hingga terjadilah kericuhan.

Para pedagang yang memprotes sikap kasar petugas Satpol PP langsung melempari petugas dengan sayur mayur. Akibat kejadian itu, warga yang berada tak jauh dari lokasi kerucuhan menjadi kocar-kacir.

Meski mendapat perlawanan dari para pedagang, namun petugas Satpol PP tetap berusaha membongkar puluhan lapak yang ada di pasar tersebut.

Para pedagang mengaku, tak terima lapak mereka dibongkar paksa karena mereka selama ini membayar retribusi ke pemerintah kota Ambon. Mereka juga memberikan perlawanan karena petugas Satpol PP dianggap arogan saat melakukan penertiban.

“Kami setiap hari bayar retribusi ke pemerintah kota, mengapa lapak kita harus di bongkar,” kata Nur, salah seorang pedagang.

Pedagang lainnya mengatakan, penertiban yang dilakukan petugas Satpol PP sangat merugikan mereka sebab penertiban itu dilakukan secara sepihak atas nama pembenahan pasar.

”Ini penertiban yang dilakukan secara sepihak, seharusnya disosialisasikan terlebih dahulu,” ujar Amat, pedagang lainnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja Kota Ambon, Josias P Lopias, mengatakan, penertiban dilakukan lantaran lapak-lapak pedagang yang berada di sepanjang Pantai Mardika sudah melewati batas yang ditentukan oleh Pemerintah Kota Ambon.

"Penertiban ini dilakukan karena para pedagang menjajakan sduah melewati batas ketentuan yakni satu meter ke badan jalan sehingga kerap menyebabkan kemacetan," ungkapnya.

Dia menambahkan, sebanyak 80 personel Satpol PP ikut dikerahkan saat penertiban tersebut. Pengerahan puluhan personel Satpol PP itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

”Untuk penataan pasar, ke depan kami masih akan terus melakukan penertiban di pasar ini,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com