Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Potret Lahan yang Akan Penen, Bulog Diajak Beli

Kompas.com - 10/03/2017, 08:18 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstuksikan dinas pertanian setempat untuk memotret wilayah mana saja yang akan panen raya. Pendataan lebih dini diperlukan agar badan urusan logistik (bulog) bisa masuk dan menyerap beras dari petani.

“Serap gabah (Sergap) ini difoto. Dinas daerah, saya minta (wilayah) yang akan panen dipoto, di daerah mana. Nanti Bulog dibondo, diajak ke sana, diajak beli,” ujar Ganjar, di sela Musrembang di eks Karesidenan Semarang, Kamis (9/3/2017) kemarin.

Ganjar meminta agar ada langkah taktis di lapangan agar harga jual petani tidak terlalu jatuh. Apalagi harga padi dijual murah di tangan tengkulak.

Harga padi jatuh sendiri massif terjadi di Kabupaten Demak. Harga jual padi rata-rata dibawah harga yang ditetapkan oleh Bulog. Buruknya harga jual ini sangat merugikan di tingkat petani.

“Ini masalah cuaca, beras kadar airnya tinggi. Ada dihargai Rp 3.200, lalu Rp 2.800. Kalau Bulog turun, pasti harga bisa naik,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Biro Infrastruktur dan Sumberdaya Pemprov Jateng, Peni Rahayu mengatakan, Bulog bisa turun ke lapangan dengan memanfaatkan data yang ada di Sistem Informasi Pertanian Indonesia (SINPI).

Sistem itu telah diperbaiki secara berkala, sehingga bisa memberikan askes masuk kepada Bulog. Melalui SINPI, Bulog bisa memantau seluruh lahan pertanian yang sedang dan akan panen, kapasitas produksi, lokasi, luas lahan, komoditas, dan data lain seputar pertanian.

"Bulog bisa menawarkan harga dan bisa bertransaksi dengan petani lewat SINPI. Pembayarannya langsung transfer ke rekening petani melalui Kartu Tani," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com