Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Solih Biasa Jadi Pencatat Nikah Saat Banjir Landa Kabupaten Bandung

Kompas.com - 09/03/2017, 16:38 WIB

DAYEUHKOLOT, KOMPAS.com - Solih, Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, mengaku sudah terbiasa menikahkan dua sejoli saat banjir melanda kawasan itu.

Dia menuturkan, setiap ada pernikahan saat banjir melanda, dia harus naik turun perahu agar pernikahan sepasang kekasih bisa segera resmi.

"Bapak sering sekali menikahkan di lokasi banjir seperti ini, tapi ya sebagai petugas harus tetap dilaksanakan," kata Solih, Kamis (9/3/2017).

Seperti hari ini, Solih baru saja membantu mencatatkan pernikahan sepasang mempelai, Iceu Nurul (23) dan Hendar Rudiansyah (24), di RW 14, Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot.

Solih bercerita, dia kerap harus mendatangi alamat baru yang berbeda dengan alamat yang tertera pada catatan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Dayeuhkolot. Menurut dia, bukan hal yang aneh jika alamat walimahan berbeda dengan apa yang tertulis di KUA karena tiba-tiba keluarga mempelai harus memindahkan pelaminan. Namun, dia maklum.

"Ya kalau (sudah jadi) lokasi banjir, mau ke mana-ke mana susah, Bapak juga sudah maklum. Bukannya melanggar karena tidak sesuai dengan kesepakatan, tetapi ini demi kelancaran pernikahan juga. Tidak apa-apa," tuturnya.

Selain pernikahan di tengah banjir, hal menarik lainnya yang kerap ditemui Solih di lokasi banjir adalah banyaknya buku nikah yang hanyut terbawa banjir.

"Tak hanya buku nikah, ijazah juga ikut hanyut. Saya (selalu) minta (buku nikah) diduplikat saja," ujarnya.

(Baca juga: Ditanya Soal Banjir Kabupaten Bandung, Aher Buru-Buru Naik Mobil)

Menikah di tengah banjir

Cerita pernikahan Iceu dan Hendar di tengah banjir Kabupaten Bandung penuh perjuangan. Rombongan mempelai pria harus menaiki dua perahu yang disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung dan Desa Dayeuhkolot.

Dari titik yang surut, rombongan mempelai pria harus menembus genangan air setinggi paha menuju tempat pelaminan sekitar 100 meter. Kotak-kotak berisi mahar pun dinaikkan ke atas perahu satu demi satu.

Tata rias dan baju kebaya yang digunakan para pengantar mahar tak menghalangi mereka untuk menembus banjir yang melanda kawasan tersebut pada Selasa (7/3/2017). Wajah mereka malah tetap ceria.

(Baca selengkapnya: Kisah Mempelai Pria Terobos Banjir di Kabupaten Bandung demi Menikah)


Berita ini telah tayang di Tribun Jabar, Kamis (9/3/2017), dengan judul: Di Lokasi Banjir Dayeuhkolot Banyak Buku Nikah Hanyut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com