Nelayan Sebatik yang Diamankan Aparat Malaysia Mengaku Hanyut Lewati Perbatasan

NUNUKAN, KOMPAS.com - Sebanyak 6 nelayan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang ditangkap oleh aparat Malaysia pada Jumat (3/3/2017) diduga hanyut ke perairan Malaysia ketika menarik jaring pukat yang mereka gunakan saat melaut.

Syamsi (43), mertua dari nelayam Supriyadi, mengatakan bahwa menantunya yang setahun terakhir menjadi nelayan tersebut sedang menarik jaring ketika dihampiri oleh aparat Malaysia.

Syamsi mengaku dihubungi Supriyadi yang ditangkap dan dibawa ke pos Marine Malaysia.

"Mereka lagi narik jaring pukat hanyut, karena air surut, mereka hanyut ke perairan Malaysia," ujar dia, Sabtu (04/03/2017).

(Baca juga: Keluarga Nelayan Sebatik Upayakan Pendekatan Kekeluargaan)

Sementara itu, Nandita (21), Istri Supriyadi (24), mengaku mengetahui suaminya ditangkap aparat Malaysia pada Jumat sore sekitar pukul 16.30 Wita.

Supriyadi berangkat melaut pada pukul 13.00 Wita. Keenam nelayan Sebatik yang ditangkap aparat Malaysia ini biasanya lebih memilih mencari ikan di perairan Nunukan maupun perairan Tarakan karena lebih banyak ikan.

Namun, hari itu mereka mencari ikan di wilayah perairan berbatasan Indonesia-Malaysia.

"Biasanya mereka tidak pernah mencari ikan di perbatasan. Biasanya di perairan Nunukan sampai perairan Pulau Bunyu. Saya juga kaget karena selama ini tidak pernah terjadi apa-apa kalau dia melaut," ujar dia. 

(Baca juga: Nelayan Sebatik yang Ditangkap Malaysia Terancam Didenda Rp 10 Miliar)

Nandita berharap suaminya segera dibebaskan oleh aparat Malaysia karena tidak sengaja memasuki perairan Malaysia saat mencari ikan. "Semoga segera dibebaskan," kata dia.