Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggal, Warga Enggano yang Telat Dirujuk karena Kapal Diperbaiki

Kompas.com - 02/03/2017, 10:26 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Ramaldi Kaahoa, warga Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, yang terbaring selama tiga pekan tak dapat dirujuk ke Kota Bengkulu karena kapal laut sedang diperbaiki akhirnya tutup usia, Kamis (2/3/2017).

"Semalam pak Ramaldi meninggal dunia dalam perawatan RSUD M. Yunus, Kota Bengkulu, rencana akan dimakamkan di Bengkulu. Jika mau dimakamkan di Pulau Enggano, hari ini belum ada jadwal keberangkatan kapal," kata Kepala Suku Kaitora, Raffly Zen Kaitora, Kamis (2/3/2017).

Baca juga: Derita Warga Enggano Menahan Sakit Tak Bisa Berobat Saat Kapal Diperbaiki

Rafly menyatakan, pihak keluarga ikhlas dengan meninggalnya Ramaldi meski harus diakui penanganan medis lanjutan lamban karena tak ada transportasi. Kondisi itu pula menyebabkan penyakit yang diderita Ramaldi kian parah.

"Keluarga sudah iklhas, memang kematian merupakan takdir dan kuasa Tuhan, kami berharap kasus lambatnya penenangan pasien rujukan tak terjadi akibat tidak adanya angkutan laut tidak terulang," ungkap Rafly.

Rafly berharap, pemerintah lebih memperhatikan kondisi pelayanan kesehatan di Pulau Enggano, termasuk jalur moda transportasi.

Camat Enggano, Marlansius, mengungkapkan, wilayahnya membutuhkan tambahan tenaga dokter, perawat, dan fasilitas.

"Saat ini, dokter ada satu, melayani lima desa, dan beberapa bidan, ini dirasa sangat kurang, termasuk kebutuhan akan fasilitas pengobatan," ujarnya.

Baca juga: Kepala Suku Enggano Keluhkan Sulitnya Membawa Warga ke Rumah Sakit

Ramaldi merupakan warga Pulau Enggano yang lebih dari tiga pekan menahan sakit komplikasi dan harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap di Kota Bengkulu.

Namun akibat transportasi laut terhenti karena kapal Ferry yang biasa melayani penyeberangan 3.500 jiwa warga Enggano itu harus menjalani perbaikan (docking) selama satu bulan.

Ramaldi dirujuk ke Kota Bengkulu setelah pemerintah mengirimkan kapal perintis yang melayani pelayaran dua minggu sekali.

Ramaldi sempat dirawat di RSUD M Yunus Kot Bengkulu namun meninggal dunia pada Rabu (2/3/2017) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com