Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Tanah Patah di Semarang, Sedikitnya 9 Rumah Rusak

Kompas.com - 01/03/2017, 19:29 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Fenomena tanah patah dalam sepekan ini terjadi di wilayah Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.  Sedikitnya sembilan rumah warga mengalami kerusakan.

Berdasarkan data BPBD, femomena tanah patah ini terjadi di lima desa, yakni Desa Candigaron, Desa Kebonangung, Desa Ngadikerso, Desa Lanjan, dan Desa Pledokan.

Di desa Candigaron ada 4 titik patahan tanah, antara lain di lapangan Pandanmrati, Dusun Delik, Desa Candigaron. Pada ruang terbuka hijau ini panjang patahan tanah mencapai 150 meter dengan lebar tanah yang menganga 60 sentimeter.

"Patahan tanahnya tingginya mencapai 1,5 meter," kata Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto, Rabu (1/3/2017).

Patahan tanah tersebut memanjang hingga memasuki perkampungan. Ada dua rumah warga yang rusak, namun potensi kerusakan bisa lebih luas lagi jika tidak segera ditangani.

Rumah milik Tarji di RT 1 RW 5, terpaksa dirobohkan karena konstruksi rumah kayunya menjadi tidak beraturan karena tanahnya patah-patah. Lokasi rumah Tarji berada lima meter di bawah lapangan Pandanmrati.

"Rumahnya berukuran 11x12 meter, kerusakannya mencapai 90 persen Hari ini oleh warga di robohkan dan tiga penghuninya mengungsi ditempat saudaranya," jelasnya.

Sementara rumah Mugiono, kondisi pondasi rumah bagian dapur berukuran 4x6 meter menggantung dan ada rongga dibawahnya.

Selain rumah dan lapangan, fenomena patahan tanah juga merusak jalan poros desa yang menghubungkan Dusun Delik, Candigaron dengan Dusun Sepandan desa Kemitir. Jalan sepanjang 50 meter dengan lebar 3 meter ambles dengan kedalaman bervariasi.

"Jalan tersebut berbahaya untuk dilalui karena banyak patahan. Bahkan amblesnya ada yang mencapai satu meter," katanya.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Semarang, Yudinita Artsiani, menambahkan, empat rumah di Desa Kebonagung, Kecamatan Sumowono juga mengalami kerusakan diduga masih berkait dengan fenomena patahan tanah tersebut.

Dampaknya, rumah Suker di dusun Jagoan RT 3 RW 4, Desa Kebonagung rusak berat.

"Peristiwanya pada 23 februari  pukul 21.00. Sekitar 80 persen dari luasan rumah berukuran 11x14 meter tersebut rusak berat, banyak rekahan," kata Yudinita.

Sementara tiga rumah lainnya, yakni rumah Isroni, Senin, dan Wagito dengan kerusakan kategori ringan hingga sedang.

Rumah Isroni berukuran 12x10 mengalami kerusakan hingga 65 persen, sebagian besar tembok mengalami retak-retak. Sedangkan rumah Wagito, pondasi rumah seluas 6x9 menggantung atau berongga dibawahnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com