Seorang Petani Tewas karena Tabrakkan Diri ke Kereta Api

NGAWI, KOMPAS.com — Seorang petani bernama Rudiansyah alias Darto, warga Dusun Ngadirejo, Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, tewas tertabrak kereta api di lintasan Kilometer 197, Paron-Kedunggalar, Ngawi, Minggu (26/2/2017) pagi.

"Diduga, korban tewas karena bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta api. Korban ditemukan seorang petani bernama Nasir (60), warga Dusun Ngembes, Desa Wonokerto, Kecamatan Kedunggalar, saat hendak berangkat ke sawah," ujar Kasubag Humas Polres Ngawi, AKP Eko Setyo Martono, Minggu.

Menurut Eko, saat itu, Nasir berangkat ke sawah dan di perjalanan menemukan korban sudah tak bernyawa di pinggir rel kereta api.

Melihat kondisi itu, Nasir melaporkan kejadian itu ke Kepala Desa Gemarang, lalu diteruskan ke Polsek Kedunglanggar.

Saat ditemukan, kata Eko, korban mengenakan jaket hitam bertuliskan "Honda" dipadu dengan celana panjang berwarna abu-abu.

Hasil identifikasi polisi menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.

"Sementara itu, keluarga korban menyampaikan, sebelum ditemukan tewas, Darto berpesan agar mencarinya di dekat rel kereta api kalau sehabis shalat subuh tidak kembali. Tak hanya itu, korban juga menitipkan handphone dan barang-barang kepada keluarganya," ujar Eko.

Setelah divisum, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.