Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Anggota DPRD Dianiaya Massa Pendukung Cabup Morotai

Kompas.com - 17/02/2017, 23:56 WIB

TERNATE, KOMPAS.com - Seorang anggota DPRD Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Fery Leasiwal, saat menjadi saksi dalam pleno rekapitulasi suara tingkat PPK Kecamatan Morotai Timur, Jumat, dianiaya pendukung pasangan nomor 2 Ali Sangaji-Yulce Makasarat (Ali-Yuk) yang mengamuk.

Akibatnya Fery dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Morotai Timur, dan mendapatkan delapan jahitan di bagian kepala. Selain Ferry, Ketua KPPS Buho-buho, Makron Brabal juga menjadi sasaran massa sehingga mendapatkan delapan jahitan di bagian kepala.

"Pemukulan itu terjadi ketika pleno sedang berjalan, tiba-tiba massa dari pendukung Ali-Yuk, masuk dan melakukan aksi brutal hingga melakukan aksi pemukulan, dan saat itu massa langsung masuk dan melakukan aksi brutal dengan melakukan pemukulan," kata Ferry.

Ia mengatakan, massa juga menganiaya Ketua KPPS Desa Buho-buho.

"Ketika saya menengok ke belakang, hendak menyelamatkanya, tiba-tiba saya dipukul dengan menggunakan kursi plastik, dan mengenai kepala hingga keluar darah," katanya.

Ia mengaku, saat kejadian ada 4 aparat yang menjaga keamanan, namun tidak mampu menghalangi massa yang begitu banyak dan masuk ke ruangan pleno.

"Pelakunya tetap diketahui, karena saat brutal ada orang yang merekam kejadian tersebut," katanya.

Sementara itu, Kapolres Pulau Morotai, AKBP Matheis Beay menyatakan akan memproses setiap pelanggaran pidana yang dilakukan pasca-pencoblosan di Pilkada Morotai, termasuk pemukulan anggota DPRD Pulau Morotai.

Kendati demikian, dirinya berharap pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Morotai bisa berjalan aman dan damai, dan bisa menjadi kebanggaan.

Dia mengakui, aksi demo yang terjadi pada Kamis hingga Jumat (17/2) dilakukan oleh pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Ali Sangadji dan Yulce Makasarat (Ali-Yuk) hingga dilakukan pembubaran paksa oleh aparat keamanan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com