Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hijaukan Bandung, Banggakan Bangsa

Kompas.com - 12/02/2017, 12:41 WIB

Tim Redaksi

KOMPAS - Keterbatasan tak jadi penghalang sebagian warga untuk menghijaukan Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka kini berhasil menjadi duta membanggakan bangsa.

Taman Edukasi di atas Sungai Cilimus di Kampung Cipedes Hilir, Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, penuh doa, Kamis (2/2/2017).

Lantunan lagu berjudul "Riwayat Nabi Muhammad SAW" disenandungkan kelompok marawis gabungan Masjid Al Muhyi dan Masjid Al Istiqlal, Kota Bandung. Mereka mempersiapkan diri tampil dalam acara peringatan Maulud Nabi.

Pendamping kelompok marawis itu, Asep Rudiana (36), menyebutkan, latihan di taman selalu ditunggu anak asuhnya. Dikelilingi banyak tanaman dan suara aliran air sungai, latihan di taman setiap Kamis dan Sabtu sore selalu menyegarkan.

"Sesuai namanya, tempat ini memberikan banyak inspirasi pendidikan bagi kami," katanya.

Berbeda dengan taman lain di Kota Bandung, Taman Edukasi memberi wajah lain. Letaknya tak menapak bumi. Berada di permukiman padat penduduk, keberadaannya seperti taman gantung, setinggi 3 meter dari dasar sungai. Fondasinya, batang besi dan bambu yang menempel di bantaran sungai.

Menurut Aris Roso Tresno (32), pengelola Taman Edukasi, taman berukuran 12 meter x 4 meter itu dibuat secara swadaya warga dua tahun lalu. Di taman, bangku panjang disediakan untuk siapa saja yang datang. Arisan ibu-ibu kampung hingga rapat RW dan RT kerap dilakukan di taman ini.

"Fungsinya tak sekadar jadi pemanis, juga ruang terbuka bagi siapa saja. Tidak mudah mendapatkan kemewahan ini lingkungan perkotaan," ujar Asep.

Taman Edukasi hanya secuil dari taman gantung yang berjejer sepanjang 450 meter di atas Sungai Cilimus di Kampung Cipedes Hilir.

Beragam jenis tanaman, mayoritas sayuran, buah, dan tanaman obat, menyegarkan suasana. Sebagian besar ditanam dalam pot atau polybag. Tak hanya tempat tumbuh tanaman dan ruang publik, taman gantung efektif menjadi alarm pengingat warga menjaga sungai.

Menurut Ketua RW 004 Kampung Cipedes Hilir, Wawan Setiawan (42), sebelum taman itu ada, Sungai Cilimus kerap menyebarkan bau busuk. Rupa sungai pun tak sedap dipandang. Sampah, yang sebagian di antaranya dibuang warga setempat, mengotori sungai.

"Saat taman dibangun dan dirawat, banyak warga malu buang sampah ke sungai. Sekarang, sampah masih ada. Namun, kami jamin bukan milik warga di sini. Saya menduga, sampah dari kawasan hulu Cilimus di Bandung utara," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com