Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bandara Dikembangkan untuk Buka Akses ke Toraja

Kompas.com - 31/01/2017, 18:05 WIB

KOMPAS — Pemerintah mengembangkan tiga bandar udara untuk membuka akses ke kawasan wisata Toraja, Sulawesi Selatan. Sarana di tiga bandara yang sebagian sudah ada itu ditingkatkan untuk memperlancar kedatangan wisatawan yang ditargetkan bertambah.

Tiga bandara itu adalah Bandara Pongtiku dan Bandara Buntu Kunik di Kabupaten Tana Toraja, serta Bandara Bua di Kabupaten Luwu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (30/1/2017), di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, mengatakan, pengembangan tiga bandara itu merupakan langkah strategis membuka akses ke Toraja. Untuk jangka pendek, Bandara Pongtiku akan dikembangkan terlebih dulu. Paling tidak, ada perpanjangan landasan dari 1.300 meter jadi 1.600 meter.

"Pengembangan berikutnya Bandara Buntu Kunik. pengembangan Bandara Buntu Kunik masih membutuhkan kajian teknis karena lokasinya di kawasan pegunungan," kata Budi.

Selain dua bandara itu, pemerintah juga sedang mengembangkan Bandara Bua di Kabupaten Luwu, daerah tetangga Toraja. Saat ini, ujar Budi, panjang landasan pacu Bandara Bua 1.400 meter. Ke depan akan dikembangkan menjadi 1.800 meter. Diharapkan pengembangan bandara itu dapat memudahkan pesawat lebih besar mendarat.

Jalan baru

Pengembangan tiga bandara itu juga terintegrasi dengan rencana Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang akan membangun jalan sepanjang 30 kilometer dari Bua ke kawasan Toraja. Kondisi itu menambah alternatif angkutan udara yang dapat mengakses ke Toraja.

Pengembangan kawasan wisata Toraja dibahas dalam pertemuan yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin kemarin. Selain Budi, juga hadir dalam pertemuan itu Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Pekan lalu, Kalla melakukan kunjungan kerja ke Toraja. Selain melihat tujuan pariwisata Lolai Negeri di Atas Awan, Wapres juga membahas akses bandara di Toraja.

Sementara Luhut menyebutkan, potensi wisata di Toraja sangat menjanjikan, tetapi akses ke lokasi itu masih terbatas. Pengembangan bandara di Toraja diyakini mendongkrak kunjungan wisatawan. Hal ini dapat terlihat pada pengembangan Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Usai pengembangan bandara itu, kunjungan wisatawan ke kawasan Danau Toba meningkat tajam.

Bank Dunia

Terkait dengan pendanaan pengembangan bandara, lanjut Luhut, pemerintah akan memanfaatkan dana non-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terlebih dahulu. Luhut berupaya menjajaki pinjaman Bank Dunia seusai rapat di Kantor Wakil Presiden. Dana pengembangan kawasan Toraja bukan hanya untuk mengembangkan bandara, melainkan juga membangun infrastruktur lain yang dibutuhkan, seperti hotel, jalan, dan jaringan komunikasi.

Dana Bank Dunia itu tidak termasuk dana yang sebelumnya disepakati untuk mengembangkan kawasan Danau Toba (Sumut), Borobudur (Jawa Tengah), dan Mandalika (Nusa Tenggara Barat). Tiga lokasi wisata itu menjadi fokus pengembangan wisata pemerintah tahun ini.

Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan berpendapat, sudah selayaknya pemerintah pusat membantu mengembangkan Toraja. Anggaran dari daerah dapat digabungkan dengan anggaran pusat untuk mengembangkan kawasan wisata di dua kabupaten itu. Ia yakin, pengembangan wisata di Toraja memberi nilai tambah bagi masyarakat setempat.

"Potensi kami tidak hanya berupa keindahan alam. Kawasan wisata Toraja yang terletak di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara itu memiliki kekayaan budaya. Toraja juga dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di dunia," katanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com