Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Mapala UII Meminta Maaf kepada Keluarga Korban Diksar

Kompas.com - 27/01/2017, 22:59 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mapala UII menggelar jumpa pers terkait insiden Great Camping (GC) ke-37 yang menewaskan tiga orang.

Hadir dalam jumpa pers yang digelar di Ruang Sidang Kampus UII, Jalan Cik Ditiro Kota Yogyakarta, ketua Mapala UII Imam Nurrizki dan Ketua The Great Camping XXXVII Wildan Nuzula, Jumat (27/01/2017).

Ketua Mapala UII Imam Nurrizki menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada orangtua dan keluarga yang ditinggalkan.

"Tidak ada yang menginginkan musibah ini terjadi, termasuk saya pribadi. Sebagai individu dan ketua Mapala Unisi menyesalkan musibah ini bisa terjadi dan rasa bersalah itu kini ada di pundak kami," ujar Imam.

Imam menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada orangtua dan seluruh keluarga almarhum atas musibah dan duka ini. Permohonan maaf juga disampaikan kepada seluruh keluarga besar UII, segenap civitas akademika, alumni dan seluruh mahasiswa.

"Kami meminta maaf karena perbuatan kami yang telah mencoreng almamater yang kita banggakan," ucapnya.

Selain itu, Imam juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada khususnya.

"Kami juga meminta maaf kepada seluruh organisasi pecinta alam, organisasi mahasiswa pecinta alam dan seluruh penggiat alam bebas sehingga menimbulkan sentimen negatif terhadap organisasi keprofesian kita ini," ucapnya.

Ditegaskanya, selaku ketua Mapala UII, pihaknya menyerahkan semua proses penyelidikan kepada tim yang telah terbentuk. Ia akan menerima dengan terbuka lapang dada atas apapun hasil penyelidikan itu.

Jika dari hasil tim investigasi dan pencari fakta didapatkan kejanggalan seperti mengarah kepada adanya kekerasan fisik sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa, maka sebagai ketua Mapala UII dan pengurus siap untuk bertanggung jawab.

"Jika hal ini memungkinkan untuk dijadikan bukti pidana yang akan ditangani oleh pihak kepolisian, maka kami akan bersikap kooperatif dan menjunjung tinggi proses hukum tersebut. Kita juga akan mengawal proses hukum tersebut," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com