Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2017, 09:41 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar yang bertaraf internasional kini kondisinya memprihatinkan. Pasalnya, suasana di bandara tersebut seperti pasar tradisional yang disesaki oleh sopir-sopir rental, taksi maupun tukang ojek yang berteriak-teriak mencari penumpang.

Bahkan, pengunjung yang keluar terminal langsung diperebutkan oleh para sopir yang hanya mengenakan pakaian biasa. Para sopir ini pun tidak mengenakan seragam dan tanda pengenal dari perusahaan jasa transportasinya. Beberapa penumpang terlihat marah kepada para sopir.

Jumlah sopir yang berebut penumpang di terminal kedatangan bukan sedikit, tetapi mencapai puluhan orang. Jika melihat ada orang yang turun dari terminal ke datang, para sopir ini berteriak. "Woi...woi...woi... taksi," teriak lantang para sopir-sopir.

Tentunya, teriakan-teriakan ini di bandara membuat gaduh situasi seperti pasar tradisional yang menjajakan dagangannya. Bahkan banyak orang yang kaget dengan teriakan-teriakan sopir.

"Kacau sekali bandara ini. Masa bandara besar seperti ini, bertaraf internasional lagi, seperti pasar tradisional? Di kampung saya saja, di Banjarmasin tertib, aman, ramah dan santun. Padahal bandaranya di kampung belum taraf internasional," kata Qutnandra seorang penumpang ketika ditemui Kompas.com, Kamis (19/1/2017) malam.

Qutnandra menambahkan, dirinya kesal dengan ulah para sopir yang menarik-narik barangnya. "Itu sopir atau bukan. Kayak pelaku kejahatan tarik-tarik saya dan barang bawaan. Apalagi mereka tidak mengenakan seragam atau tanda pengenal. Belum lagi teriak-teriakannya puluhan sopir bikin kaget dan syok. Pokoknya kacau deh ini bandara," tuturnya.

Senada, penumpang lainnya, Anto, mengaku dirinya kecewa dengan pelayanan bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Dirinya kesal dengan ulah sopir yang menarik-narik pengunjung.

"Ini kok dibiarkan seperti itu para sopir menarik-narik pengunjung dan barang bawaannya orang. Sopir berebut penumpang, yang jadi korban pengunjung. Bahkan istri saya ikut ditarik-tarik, padahal dia tidak mau naik taksi. Saya ada yang jemput dia. Cuman kita penjemput tidak bisa masuk dan sudah dibatasi. Masa itu sopir dibiarkan masuk ke area steril," tutur Anto.

Sementara petugas pengamanan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar terkesan diam dan hanya menyaksikan aksi para sopir tersebut.

Humas Angkasa Pura 1 Makassar, Turah Aji yang dikonfirmasi mengaku kesulitan menghadapi para sopir taksi yang mencari penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Padahal sudah sering diperingatkan, tetapi mereka tetap saja tidak mau mengikuti aturan.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Sudah sering kita peringatkan mereka, tapi tetap saja membandel. Saya berharap masukan dari seluruh pihak untuk membenahi permasalahan-permasalahan di bandara Internasional Sultan Hasanuddin," sebut Turah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com