GORONTALO, KOMPAS.com – Perumahan khusus nelayan yang dibangun kementerian perumahan rakyat terendam air Danau Limboto.
Kondisi ini sudah berlangsung berlangsung sejak 3 bulan. Para penghuninya pasrah dan memilih meninggalkan rumah yang baru ditempati 4 bulan ini.
“Tidak ada yang bisa kami lakukan, terima saja kondisi ini,” kata Hamzah Dama (50), nelayan yang danau mendapat rumah di Desa Tabumela, Kabupaten Gorontalo, Minggu (15/1/2017).
Hamzah menuturkan ada puluhan rumah yang dibangun dalam satu kawasan di desa Tabumela ini, namun yang benar-benar dimasuki air sebanyak 22 unit.
Kawasan yang dijadikan lokasi pembangunan rumah ini memang masih berada di daerah danau, namun saat musim kemarau dimanfaatkan masyatakat untuk bertani. Saat musim hujan, kawasan ini akan terendam air hingga berbulan-bulan.
Puluhan perumahan khusus nelayan ini merupakan program kementerian yang sebelumnya dibangun di samping proyek pembangunan pintu air Danau Limboto. Saat sudah tahap penyelesaian (finishing) puluhan rumah ini dibongkar karena menyalahi aturan.
Ternyata lahan pengganti yang disediakan Pemerintah Kabupaten Gorontalo tidak jauh dari lokasi awal, namun ancaman terendam air danau justru yang menimpa sekarang.
“Kami hanya diminta untuk tinggal, namun kalau kondisi seperti ini sulit,” jelas Hamzah Dama.