Dipicu Lemparan Galon Kosong, Demo 121 di Ternate Berakhir Ricuh

TERNATE, KOMPAS.com - Demo 121 di depan Kantor Walikota Ternate, Maluku Utara, Kamis (12/1/2017) siang tadi berakhir ricuh.

Aksi awalnya berjalan damai, namun tiba-tiba sejumlah Satpol PP yang turut mengamankan aksi mengejar sekitar 50 mahasiswa dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Ternate.

Berdasarkan pengamatan, kericuhan dipicu ketika sebuah galon kosong yang dipegang massa aksi diduga dilemparkan ke dalam halaman kantor Wali Kota Ternate. Sontak, beberapa Satpol PP membuka pagar dan mengejar massa aksi.

Aksi kejar-kejaran berkakhir setelah dilerai dari aparat kepolisian Polres Ternate. Akibat insiden itu menyebabkan tiga massa aksi terkena pukulan, sementara dari Satpol PP satu orang dikabarkan terkena luka di kaki dan terkena lemparan.

Dalam aksinya, PMII menolak terkait kenaikan tarif listrik golongan 900 VA, menuntut pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang kenaikan tarif atas jenis penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) serta rencana kenaikan BBM.

“Kenaikan tersebut di atas kami anggap bahwa pemerintah tidak lagi memperhatikan kepentingan masyarakat, karena itu kami menolak. Selain itu, kenaikan BBM dapat memicu kenaikan harga barang lain,” kata kordinator aksi, Iksan.

Tuntutan lainnya dalam aksi mereka terkait dengan sejumlah persoalan lokal di Kota Ternate, di antaranya meminta Pemkot Ternate mengeluarkan peraturan daerah untuk menertibkan para pengecer BBM yang masih membeli BBM di SPBU dengan menggunakan jerigen serta mendesak Pemkot Ternate membangun rumah sakit jiwa.