Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami yang Siram Istri dan 2 Anaknya dengan Air Keras Masih Buron

Kompas.com - 09/01/2017, 18:55 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

PRABUMULIH, KOMPAS.com - Pihak keluarga dari Santika, korban penyiraman air keras oleh suaminya sendiri, meminta polisi segera menangkap pelaku yang bernama Heriyanto.

“Saya berharap pelaku Heriyanto dapat segera ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya terhadap istri dan ketiga anaknya sendiri,” kata April, kakak laki-laki korban, saat membesuk adik dan keponakannya di RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan, Senin (9/1/2017).

April tidak menyangka, Heriyanto tega melakukan tindakan keji dengan menyiram wajah adiknya dan tiga keponakannya dengan air keras sehingga menyebabkan wajah adiknya dan satu keponakannya AR, berusia 7 tahun mengalami luka bakar serius.

Dua keponakan lainnya, ARD dan RM, tidak mengalami luka serius meski harus tetap mendapatkan perawatan.

Menurut April, persoalan yang menimpa adiknya diawali rasa cemburu Heriyanto kepada adiknya. Akibat rasa cemburu itu, sering terjadi percekcokan yang berakhir dengan penyiraman air keras oleh pelaku pada hari Sabtu (7/1/2017).

Kapolres Prabumulih AKBP Andes Purwanti mengatakan, persoalan diawali masalah keluarga. Andi menambahkan, saat ini kasus tersebut dalam penanganan pihak kepolisian dari Polres Prabumulih dan Polsek Prabumulih Timur.

“Saat ini pelaku terus kita cari,” katanya.

(Baca juga: Bertengkar, Heriyanto Siram Istri dan Dua Anaknya dengan Air Keras)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com