Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Vs Truk, Sopir Terjepit Badan Kendaraan

Kompas.com - 04/01/2017, 15:47 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Jalan Raya Duduk Sampean, tepatnya di depan kantor Polsek Duduk Sampeyan antara bus Dali Prima tujuan Surabaya-Bojonegoro dengan sebuah truk. Akibat tabrakan yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB tersebut, sopir truk dengan nopol S 8814 UB, Sudi Prasetyo (38), warga Desa Megale RT14/RW3, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur, sempat terjepit bodi kendaraan yang dikendarainya selama 15 menit sebelum berhasil dievakuasi oleh petugas.

“Kronologisnya, bus Dali Prima yang dari arah timur mencoba mendahului kendaraan lain yang tengah berjalan merambat. Sopir bus kemudian tidak bisa mengendalikan laju kendaraan, dan menabrak truk dari arah barat yang dikemudikan oleh saudara Sudi,” tutur Kapolsek Duduk Sampeyan AKP Darsuki, Rabu (4/1/2017).

Setelah terjepit bodi truk selama 15 menit, Sudi akhirnya berhasil dievakuasi oleh petugas bersama-sama dengan para pengguna jalan lain yang kebetulan melintas, untuk selanjutnya dirujuk menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina, Gresik.

“Kami sudah memeriksanya dan juga sudah dilakukan CT Scan. Hasilnya, korban mengalami luka di bagian kepala, tangan, dan kaki bagian kanan. Luka ringan,” tutur Ferry, salah seorang dokter jaga di UGD RSUD Ibnu Sina.

Sementara saat dikonfirmasi, Sudi pun sudah berbicara lancar kepada Kompas.com meski dengan nada yang sedikit terbata-bata. Dia mengalami luka pada bagian kepala, tangan, dan kaki bagian kanannya.

“Alhamdulillah, saya masih diberi keselamatan oleh Allah. Doakan supaya saya bisa segera sembuh. Iya, ini tangan, kepala, dan kaki kanan yang sakit, sementara bagian tubuh yang lain tidak,” ucap Sudi.

Ia juga sempat menceritakan sedikit kronologis kejadian tersebut.  Sudi mengaku, sudah mengemudikan truk yang membawa bahan pakan ternak tersebut di jalur yang sudah ditentukan. Hanya saja, bus Dali Prima jurusan Surabaya-Bojonegoro itulah yang nyelonong dan dirinya sudah tidak bisa lagi menghindar.

“Ini tadi dari Surabaya ambil pakan ternak untuk dikirim ke Lamongan seperti biasanya (arah barat). Tiba-tiba dari timur muncul bus Dali Prima dengan kecepatan lumayan tinggi, yang ambil jalur kendaraan dari barat. Saya tidak bisa menghindar, karena saat itu posisi lalu lintas juga sedang padat merayap dan sebelah kiri juga sudah ada kendaraan lain,” katanya.

Akibat kejadian tersebut, Sudi saat ini masih dirawat secara intensif di ruangan UGD RSUD Ibnu Sina Gresik.

Sementara sopir bus Dali Prima dengan nopol S 7417 UA atas nama Imam Fadholi (35), saat ini masih dimintai keterangan oleh jajaran Satlantas Polres Gresik mengenai insiden tersebut.

Saat proses evakuasi Sudi, sempat terjadi kemacetan di sekitaran TKP (Tempat Kejadian Perkara). “Macet karena kami memang tidak menepikan truk di pinggir jalan dulu. Sebab kami melihat kondisi sopir cukup urgent, untuk segera mendapatkan pertolongan medis secara cepat,” ucap Darsuki.

Akibat tabrakan tersebut, bagian depan truk ringsek. Sementara bus mengalami kerusakan ringan di bagian depan sebelah kanan dan kaca depan sebelah kanan pecah.

“Sedangkan para penumpang bus, sudah kami alihkan ke bus lain yang tengah melintas untuk dapat melanjutkan perjalanannya. Untuk sopir bus Dali Prima, saat ini masih dimintai keterangan di Satlantas Polres Gresik,” ucap Darsuki.

Salah seorang pengguna jalan yang tengah melintas di TKP, Kiki Wahyudi (33) menuturkan, tabrakan tersebut akibat sopir bus Dali Prima yang memaksa mendahului kendaraan lain.

“Bus Dali Prima itu aja yang nyelonong. Padahal semua kendaraan juga sabar menunggu giliran, dengan berjalan merambat. Karena semua juga tahu, jika perempatan Duduk Sampeyan ini memang salah satu tempat yang selalu macet saat jam kerja,” ujar Kiki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com